Tingkatkan Produksi Padi, Kabupaten Bandung Andalkan Pembangunan RJIT
"Pembangunan jaringan irigasi tersier itu sudah dilaksanakan di 12 kecamatan tadi, untuk meningkatkan produksi pertanian," katanya.
Yayan mengatakan, pembangunan jaringan irigasi tersier itu dengan cara dicor untuk memudahkan dalam proses perawatan yang dilakukan oleh para petani di kawasan tersebut.
"Adanya pembangunan jaringan irigasi tersier ini bisa mengairi lahan pertanian padi antara 50 hektare sampai 100 hektare, dengan anggaran setiap titik lokasi rata-rata Rp 50 juta," kata Yayan.
Menurutnya, adanya peningkatan pembangunan jaringan irigasi tersier ini, yang semula lahan pertanian padi tak terairi akhirnya bisa terairi.
"Soalnya, air bisa mengalir cukup jauh dan menjangkau lahan pertanian lebih luas lagi," katanya.
Dikatakannya, pembangunan jaringan irigasi tersier ini untuk menyalurkan air dari saluran induknya atau sekunder (sungai). Bahkan, pembangunan infrastruktur ini untuk menyalurkan air dari dam yang dikerjakan satu paket dengan pembangunan jaringan irigasi tersier.
"Bahkan, pembangunan jaringan irigasi tersier ini untuk menyalurkan air dari sumbernya, selain proses penyalurannya dengan cara menggunakan pompa yang bersumber dari sungai. Prasarana pertanian ini untuk memudahkan aliran air," ujar Yayan.
Kabupaten Bandung terus berusaha meningkatkan produksi padi. Salah satunya dengan meningkatkan prasarana pertanian melalui pembangunan atau Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dan jalan usaha tani di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung.
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke
- KPK Hadirkan eks Sekjen Kementan di Sidang Korupsi SYL
- Mentan Amran Tegaskan Bakal Pecat Pegawai Terlibat Gratifikasi
- Bamsoet: Kebijakan Kementan Tambah Anggaran Subsidi Pupuk Bagi Petani Sudah Tepat
- Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Turun Langsung ke Lapangan Setiap Hari
- Pupuk Subsidi Naik 100 Persen, Petani di Papua Selatan Ingin Tingkatkan Produktivitas