TKA Tukang Las Digaji Rp 1,2 Juta per Hari
TKA bisa mendapat bayaran Rp 1,2 juta perhari untuk posisi tukang las. Begitu pula dengan bagian teknisi lain, bisa mendapat upah Rp 2 juta-3 juta perhari.
”Kalau tukang las lokal bayarannya Rp 2,3 juta per bulan, operator loader Rp 3 juta, kalau sopir eskavator Rp 4 juta per bulan,” jelasnya.
Senada dikatakan Eko Widiarto, 29, warga Morosi. Eko sempat melamar kerja di pabrik PT VDNI sebagai buruh kasar. Namun, gagal saat tahap interview.
Menurutnya, pihak perusahaan lebih memilih tenaga asing ketimbang pekerja lokal. Padahal, posisinya sama-sama tenaga kasar.
Sebab, TKA memiliki etos kerja yang lebih tinggi dibanding tenaga kerja desa setempat. ”Kerja mereka (pekerja asing) tidak kenal lelah,” tuturnya.
Dilematis TKA itu juga dirasakan Fahrudin, warga Morosi lainnya. Pengusaha rental mobil di kawasan industri Morosi ini menceritakan kondisi ekonomi warga setempat anjlok saat aktivitas pekerja asing di pabrik tersendat akhir 2015 hingga 2016 awal itu.
Banyak warga, terutama yang membuka kios di sekitar kawasan tersebut yang mengeluh lantaran minimnya pemasukan.
Namun, disisi lain, masyarakat juga sulit mendapatkan akses masuk sebagai pekerja di proyek Morosi. Selama ini, pihak perusahaan, terutama PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) lebih memprioritaskan pekerja asing daripada tenaga lokal.
JPNN.com – Ada sisi positif banyaknya tenaga kerja asing (TKA) di kawasan mega industri Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Yakni,
- PMI di Taiwan Demo Berulang Kali, Tolak Perlakuan Buruk Penyalur Jasa
- Malaysia Buka Lowongan untuk Perawat Asing di RS Swasta
- Menaker Ajak Peminat Kerja di Jepang Manfaatkan Skema Pekerja Berketerampilan Khusus
- Australia Utara Kekurangan Pekerja Terampil Hingga Mendatangkannya dari Inggris
- Menaker Ida Ungkap Industri Pertambangan di Sultra Butuh Tenaga Kerja Berkompeten
- Heboh Video TKA Adu Jotos dengan Warga Lokal di Lebak, Ternyata Begini Faktanya