TKI Pulang di Peti Mati, Pemuda NTT Ancam Sikat WN Malaysia

TKI Pulang di Peti Mati, Pemuda NTT Ancam Sikat WN Malaysia
Aksi Forum Pemuda NTT di depan Istana Negara, Senin (26/3) untuk mendesak Presiden Joko Widodo lebih tegas mengatasi perdagangan manusia sebagai TKI ke luar negeri. Foto: Ken Girsang/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengancam akan melakukan sweeping terhadap warga negara Malaysia di Indonesia. Ancaman itu sebagai reaksi atas cara malaysia memperlakukan para tenaga kerja Indonesia (TKI) asal NTT.

Tokoh pemuda NTT Marlin Bato mengatakan, sejak Januari hingga Maret 2018 ada sekitar 17 peti mati yang dikirim dari Malaysia ke NTT. Besarnya jumlah tersebut harus segera menjadi perhatian utama Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. 

"Segala bentuk perdagangan manusia yang beroperasi di NTT harus dilawan. Jangan sampai terjadi lagi kasus perdagangan manusia," ujar Marlin di sela-sela aksi Forum Pemuda NTT di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (26/3).

Wakil Ketua Forum Pemuda NTT DKI Jakarta Thomas Edison Rhimone mengatakan, angka kematian TKI asal daerahnya di Malaysia sangat tinggi. Sepanjang 2016 hingga Maret 2018 sudah 120 peti mati dikirim dari Malaysia tersebut ke NTT. 

Sedangkan orator aksi Forum Pemuda NTT menyatakan, aksi sweeping terhadap warga Malaysia akan dilakukan jika negeri jiran itu masih seenaknya memperlakukan para TKI. "Kalau terus menerus kami dikirimi peti mati, saya imbau warga NTT merapatkan barisan. Sweeping warga negara Malaysia yang berada di Indonesia," ujarnya.

Massa kemudian mendesak Presiden Joko Widodo mengambil langkah tegas. Antara lain segera memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menghentikan kasus perdagangan manusia di NTT. 

Kasus perdagangan manusia di NTT dinilai cukup tinggi. Banyak yang dijadikan pekerja atau TKI ilegal di sejumlah negara seperti Malaysia, Hong Kong, Singapura dan Timur Tengah.(gir/jpnn)


Angka kematian TKI asal NTT di Malaysia sangat tinggi. Sepanjang 2016 hingga Maret 2018 sudah 120 peti mati dikirim dari Malaysia tersebut ke NTT.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News