Tolong Behenti Kutuk Para Penderita HIV/AIDS

Tolong Behenti Kutuk Para Penderita HIV/AIDS
HIV AIDS. Foto : Pixabay

jpnn.com, SURABAYA - Angka penderita HIV/AIDS di Kota Surabaya, Jatim masih tinggi. Berdasar data, sepanjang tahun lalu ada sekitar 1.100 kasus.

Penanganannya memang tidak cukup dengan melakukan pengobatan dan keterlibatan dokter kesehatan saja.

Namun, butuh sosialisasi penyadaran yang menyentuh masyarakat dan melibatkan semua pihak.

Hal itulah yang diupayakan mahasiswa lintas program studi dan fakultas Universitas Airlangga di Aula Kecamatan Benowo.

Ni Ketut Alit Armini, pendamping mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata Inter Professional Education, menyatakan bahwa selama ini penderita HIV/AIDS seakan menjadi tanggung jawab dokter.

BACA JUGA : Banyak Pasien HIV/AIDS Takut Konsumsi ARV

Padahal, penanganannya membutuhkan peran dan uluran tangan berbagai pihak. ''Selain melakukan konsultasi ke dokter, penderita butuh bantuan psikolog, tokoh agama, keluarga, dan masyarakat sekitar,'' katanya.

Karena itu, kebiasaan masyarakat memandang hina, memojokkan, dan melabelkan penderita HIV/AIDS dengan kata-kata negatif harus disudahi.

Penanganan HIV/AIDS memang tidak cukup dengan melakukan pengobatan dan keterlibatan dokter kesehatan saja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News