Tolong Behenti Kutuk Para Penderita HIV/AIDS

Tolong Behenti Kutuk Para Penderita HIV/AIDS
HIV AIDS. Foto : Pixabay

Sebab, hal tersebut hanya akan memperparah penderita. ''Penderita bukan untuk dikutuk, tapi harus dirangkul dan diajak agar mereka diberdaya,'' ujar Alit.

Dalam acara bertajuk Stop Stigma Negatif HIV/AIDS itu, dr Erwin Astha Triyono SpPD, dokter yang sudah lama melintang dalam penanganan HIV/AIDS, menjelaskan bahwa untuk menurunkan angka penderita penyakit seksual tersebut, butuh bantuan dan kerja sama semua pihak.

Baik dalam pencegahan, penanganan, maupun dalam gerakan penyadarannya. ''Pengidap penyakit ini adalah usia produktif. Maka, remaja, pelajar dan mahasiswa itulah yang digerakkan. Yang awalnya menjadi objek sosialisasi harus menjadi subjek,'' tegasnya.

BACA JUGA : Tiap Bulan 50 Penderita AIDS Baru Masuk Rumah Sakit

Kepala Puskesmas Sememi di Benowo dr Lolita Riamawati menambahkan, sosialisasi perlu digalakkan secara rutin.

Terlebih, kawasan itu memiliki sejarah bersentuhan langsung dengan keberadaan lokalisasi seks komersial.

Meski sekarang sudah ditutup, penderitanya masih ada. ''Penderitanya kami beri jaminan hidup berkualitas dan berdaya. Masyarakat kami ajak untuk sadar kesehatan serta mahasiswa kami ajak terlibat aktif,'' tuturnya. (his/c13/tia/jpnn)


Penanganan HIV/AIDS memang tidak cukup dengan melakukan pengobatan dan keterlibatan dokter kesehatan saja.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News