Tolong..Program ini Bikin Jumlah Dokter di Puskesmas Tidak Memadai

Tolong..Program ini Bikin Jumlah Dokter di Puskesmas Tidak Memadai
Ilustrasi. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - PONOROGO - Dukungan Pemkab Ponorogo kepada dokter yang menolak program dokter layanan primer (DLP) beberapa waktu lalu dianggap memang sudah selayaknya.

Program sekolah lanjutan profesi dokter tersebut dinilai bakal mengganggu pelayanan kesehatan masyarakat Ponorogo.

Alasannya, pemkab tengah kekurangan tenaga dokter.

Pelayanan bakal makin kurang maksimal jika dokter yang ada harus melanjutkan sekolah peningkatan layanan utama dunia medis tersebut.

"Permasalahannya bukan hanya dokter baru. Dokter lama juga wajib mengikuti itu (program DLP, Red) selama enam bulan. Padahal, jumlah dokter saat ini kurang,'' kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Ponorogo Rahayu Kusdarini.

Irin, sapaan Rahayu Kusdarini, mengakui, tujuan program DLP tersebut baik.

Yakni, meningkatkan kompetensi dokter terkait pelayanan primer kepada masyarakat.

 Terutama di puskesmas sebagai pelayanan awal.

PONOROGO - Dukungan Pemkab Ponorogo kepada dokter yang menolak program dokter layanan primer (DLP) beberapa waktu lalu dianggap memang sudah selayaknya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News