Truk di Jembatan Widang Ambruk Sulit Dievakuasi

Truk di Jembatan Widang Ambruk Sulit Dievakuasi
Jembatan Widang ambruk. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, TUBAN - Jembatan Widang ambruk di Tuban masih menyisakan pekerjaan rumah. Satu unit crane yang didatangkan ke lokasi peristiwa itu masih tidak mampu mengangkat truk dibawah jembatan.

Kemungkinan karena lokasi yang membahayakan sehingga crane tidak melanjutkan evakuasi.

Ditambah lagi, truk yang berada di dasar sungai tersebut berjarak kurang lebih 15 meter.

Proses evakuasi sementara dihentikan untuk menunggu unit crane lainnya. Rencananya akan didatang 2 unit crane lain, untuk membantu evakuasi truk yang terjatuh akibat ambruknya Jembatan Widang ini.

Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi, telah berkoordinasi dengan Bupati Lamongan, Bupati Tuban, Kapolres Lamongan, dan Bina Marga yang ada di Surabaya, untuk melakukan tiga agenda.

"Pertama adalah mengangkat truk yang jatuh ke Sungai Bengawan Solo, polisi akan melakukan penyidikan untuk mengetahui penyebab ambruknya jembatan serta mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian," jelas Budi.

Dugaan sementara, Jembatan Widang ambruk karena kelebihan tonase dan kondisi yang tak layak.

Meski dibangun tahun 1984 silam masih dalam kondisi bagus, sedianya jembatan ini hanya boleh dilewati kendaraan dengan tonase maksimal 50 ton.

Jembatan Widang ambruk diduga karena kelebihan tonase dan kondisi yang tak layak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News