Tunjangan Khusus Pegawai Dihentikan
Senin, 20 Desember 2010 – 17:44 WIB
JAKARTA -- Mulai Januari mendatang, seluruh pegawai negeri (PNS, TNI, Polri) yang biasanya menerima tunjangan khusus maupun honorarium di luar gaji pokok, tidak bisa mendapatkan uang tambahan itu lagi. Pasalnya seluruh honorarium maupun tunjangan khusus telah dimasukkan dalam remunerasi atau tunjangan kinerja. Lebih lanjut dikatakan, dengan diberlakukannya remunerasi pegawai negeri pun dilarang menerima atau meminta fee pungutan liar (pungli). Contohnya pungli pembuatan IMB, SIM, STNK, dan sejenisnya, yang selama ini biasa dilakukan. Diakui Herry, memang sulit melakukan pengawasan terhadap masalah itu, namun dia yakin dengan peningkatan akuntabilitas keuangan pemerintah serta layanan publik, pegawainya akan patuh aturan. Apalagi kalau masyarakat ikut mengontrol dengan cara melaporkan bila ada pegawai negeri yang bekerja di lembaga penerima remunerasi masih melakukan pungli.
"Kalau remunerasi sudah diterima, penerimaan lain di luar gaji pokok serta tunjangan jabatan tidak ada lagi. Semuanya sudah include di remunerasi," terang Deputi Pengawasan dan Akuntabilitas Kementerian PAN&RB Herryana Sutisna saat dihubungi JPNN, Senin (20/12).
Bagaimana dengan TNI/Polri yang bertugas di kawasan perbatasan? Menurut Herry, mereka mendapatkan tunjangan khusus. Dengan alasan karena risiko yang diterima lebih besar. "Tapi tidak semua Polisi/TNI ya yang masih diberikan tunjangan khusus. Hanya yang bertugas di perbatasan saja," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA -- Mulai Januari mendatang, seluruh pegawai negeri (PNS, TNI, Polri) yang biasanya menerima tunjangan khusus maupun honorarium di luar gaji
BERITA TERKAIT
- Lewat Monitoring KPK, Pj Gubenur Sumsel Soroti Pencegahan Korupsi
- Era Anna Muawanah Bojonegoro Raih Prestasi Terbaik Ketiga Nasional EPPD 2023
- Pentingnya Literasi Keuangan untuk Menghindari Jebakan Pinjol
- Cegah Lobi-Lobi, Tuntaskan Kasus Emas Secepatnya!
- Polda Aceh Memastikan Penerimaan Anggota Polri Transparan
- Prudential Indonesia-Syariah Pertahankan Kepemimpinan di Industri Asuransi Jiwa