Uni Eropa Tetap Butuh Kelapa Sawit dari Indonesia
jpnn.com, SAMARINDA - Resolusi Parlemen Uni Eropa atas tanaman sawit dan produk turunannya di Indonesia membuat para pelaku industri di Kalimantan Timur terusik.
Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Ujang Rachmad mengatakan, isu negatif itu tak hanya berimbas secara nasional.
Kaltim yang notabene salah satu penghasil utama kelapa sawit pun terkena dampaknya.
Menurut Ujang, Eropa tetap akan membutuhkan produk turunan kelapa sawit. Sebab, sudah banyak produk turunan yang merambah Eropa, termasuk consumer goods.
“Saya tak yakin mereka bisa seperti itu (menolak sawit). Lagi pula kalau mengambil sawit negara lain tak akan memenuhi kebutuhan mereka,” jelas Ujang, Minggu (23/4).
Meski demikian, dia menegaskan, ada hal positif dari kebijakan tersebut.
Menurutnya, serangan demi serangan di pasar global harusnya menjadi momen bagi Kaltim untuk melakukan hilirisasi produk.
Ujang mengatakan, Eropa memang menjadi salah satu penyerap utama ekspor CPO Indonesia.
Resolusi Parlemen Uni Eropa atas tanaman sawit dan produk turunannya di Indonesia membuat para pelaku industri di Kalimantan Timur terusik.
- Keripik Tempe Rohani jadi Oleh-Oleh Khas yang Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
- Bea Cukai Purwokerto Dorong Pengembangan Industri Hasil Tembakau di Purbalingga
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat kepada Produsen Barang Plastik Lembaran
- Rokok Ilegal Dinilai jadi Pemicu Penurunan Cukai Tembakau
- Harga TBS Kelapa Sawit di Riau Terus Naik, Petani Full Senyum
- Buttonscarves Beauty Sukses Hadirkan Produk Kecantikan untuk Penampilan Menawan di Shopee Big Ramadan Sale