Unisma Kekurangan Peneliti

Unisma Kekurangan Peneliti
Unisma Kekurangan Peneliti

jpnn.com - MALANG - Semakin banyaknya dosen Universitas Islam Malang (Unisma) yang sukses berkompetisi di nasional membuat pagu anggaran penelitian desentralisasi tidak terserap. Dari dana sebesar Rp 2 miliar masih tersisa Rp 36 juta.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Dr Ir Masyhuri Machfudz MP kepada Malang Post (Grup JPNN) menuturkan Unisma saat ini kekurangan peneliti untuk bisa menyerap alokasi dana yang diterima dari Ditlibtabmas Dikti.

"Peneliti Unisma banyak yang sukses mendapat dana kompetisi nasional, sehingga jatah yang diberikan Dikti melalui dana desentralisasi tidak bisa terserap semuanya tahun ini," ungkap Masyhuri.

Seperti diketahui, mulai tahun anggaran 2012 Unisma melaksanakan kebijakan desentralisasi pengelolaan Program Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, yaitu pelimpahan sebagian tugas dan wewenang dalam pengelolaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara bertahap kepada perguruan tinggi.

Lembaga penelitian di perguruan tinggi dibagi dalam tiga klaster yaitu mandiri, utama dan madya. LPPM Unisma masuk dalam kategori madya. Seleksi proposal yang dikirimkan dosen dilakukan dengan tahapan evaluasi proposal, seminar dan evaluasi.

Secara kuantitas penelitian dosen Unisma jumlahnya meningkat. Dilihat dari proposal yang masuk tahun ini kurang lebih 56 proposal, dan tahun lalu 40 proposal. Sementara dana penelitian desentralisasi yang diperoleh pada 2013 sebesar Rp 1,6 milyar.

Jika diakumulasi dengan dana sentralisasi yang didapatkan secara kompetitif nasional total pada 2013 mencapai Rp 2,9 milyar.

Lebih jauh Masyhuri membeberkan rencana induk penelitian Unisma diarahkan pada beberapa hal pokok. Di antaranya penelitian ketahanan pangan dengan menggali potensi ahli, dan pembuatan model pembelajaran.

MALANG - Semakin banyaknya dosen Universitas Islam Malang (Unisma) yang sukses berkompetisi di nasional membuat pagu anggaran penelitian desentralisasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News