Untung Ada Komentar

Oleh Dahlan Iskan

Untung Ada Komentar
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Menulis DI’s Way tiap hari? Tidak pernah absen? Selama setahun? Ternyata hal seperti itu tidak perlu membuat heran.

“Saya kan juga membaca DI’s Way tiap hari. Tidak pernah absen," tulis salah satu komentator.

Saya bisa merasakan selera humor penulis komentar itu. Buktinya saya tersenyum saat membacanya.

Baca Juga:

Ternyata banyak komentar yang seperti itu. Saya memang membaca semua komentar. Yang muncul di DI’s Way. Kadang ingin mengomentari komentar itu. Tapi saya takut terbawa arus.

Ya sudah. Saya tidak akan lagi membanggakan bisa tiap hari menulis DI’s Way. Saya ganti justru bangga pada Anda: kok mau-maunya baca DI’s Way. Tiap hari. Tanpa absen.

Jadwal saya membaca komentar biasanya tengah hari. Nunggu banyak dulu. Agar cukup sekali buka.

Sesekali saya melakukan tes: jam 5 pagi lihat DI’s Way. Ups...sudah ada juga yang berkomentar. Mungkin masih sambil memeluk guling. Rasanya mau saya datangi kamarnya: ngapain sepagi itu sudah baca DI’s Way.

Banyak juga pembaca yang melakukan koreksi. Kalau ada yang salah. Misalnya negara-negara yang memboikot Qatar. Hanya empat negara: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir.

Saya tidak akan lagi membanggakan bisa tiap hari menulis DI’s Way. Saya ganti justru bangga pada Anda: kok mau-maunya baca DI’s Way. Tiap hari. Tanpa absen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News