Urus Izin di Tiga Negara Ini Lebih Mudah Dibanding di Batam

Urus Izin di Tiga Negara Ini Lebih Mudah Dibanding di Batam
Johannes Kennedy. Foto: dokumen JPNN

Menurut pemilik kawasan industri Panbil itu, saat ini Vietnam menjadi salah satu primadona untuk berinvestasi. Ini karena Vietnam memiliki perencanaan pembangunan yang terkoordinasi dengan baik sekali.

"Semua permasalahan di bidang pembebasan lahan, infrastruktur dapat ditangani dengan baik," katanya.

Dan ketika ada permasalahan, kehadiran pemerintah dapat dirasakan langsung. Permasalahan yang ada bisa diselesaikan tanpa berlarut-larut.

"Ini yang membuat daya saing industri di vietnam menjadi lebih menarik. Selain itu pemerintahnya juga memberikan beberapa insentif. Itu disesuaikan dengan skala usaha. Misalnya tehnologi yg dibawa, atau jumlah investasi atau jumlah tenaga kerja, daerah tempat dimana investasi itu dilakukan," katanya.

Baik di Malaysia, Singapura dan Vietnam demo buruh relatif kecil. Ini karena hak dan kewajiban sudah diatur dengan jelas.

"Misalnya kalau hari ini perusahaan melakukan PHK, bisa langsung. Tidak ada permasalahan pesangon dan lain-lain karena sudah diatur dipotongan gaji yg tersimpan di tabungan si buruh," katanya.

Di mana tabungan itu dipotong dari upah karyawan dan juga dari perusahaan sebagai tabungan hari tua. "Nah kalau mau berhenti, buruh tinggal melihat berapa uangnya yg tersimpan di tabungan dia. Perusahaan tidak dibebani pesangon lagi
System ini sebenarnya lebih fair dan transparan," katanya.

Dibanding Malaysia dan Vietnam, Batam jadi kurang kompetetif karena ada dua hal: pertama produktivitas Batam lebih rendah. Kemudian jumlah hari kerja di Batam lebih sedikit karena banyak hari libur ditambah lagi dengan gangguan demonstrasi.

Managing Director Panbil Group Johanes Kennedy mengatakan pemerintah masih harus bekerja ekstra untuk menjadikan Batam sebagai tujuan investasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News