Usai Diperiksa KPK, Mantan Petinggi Garuda Ngaku Begini

Usai Diperiksa KPK, Mantan Petinggi Garuda Ngaku Begini
KPK. Foto: JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Mantan Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan, pembelian mesin Rolls-Royce (RR) untuk pesawat Garuda Indonesia sudah melalui keputusan direksi. Dia mengakui mengikuti rapat tersebut.

"Saya ikut jadi anggota direksi yang memutuskan waktu itu. Itu adalah proses pengambilan keputusan di rapat direksi," kata Elisa usai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (2/2).

Elisa yang diperiksa untuk tersangka mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar, mengatakan, penyidik menyodorkan 28 pertanyaan kepadanya.

Pemeriksaan itu terkait dengan tugas pokok dan fungsinya saat menjabat sebagai direktur strategi dan teknologi informasi Garuda Indonesia. "Saat itu yang membuat rencana dan strategi di Garuda," paparnya.

Elisa mengaku bekerja di Garuda sejak November 2007 hingga April 2013. Dia mengatakan pernah mengemban tiga posisi di jajaran direksi.

"Saya tiga tahun jadi direktur strategi dan IT, dua tahun sebagai direktur keuangan, setahun sebagai direktur research dan marketing," ungkapnya.

Emirsyah disangka menerima suap dari Rolls-Royce lewat perantara beneficial owner Connaught International Pte. Ltd, yang juga pendiri Muji Rekso Abadi (MRA) Group Soetikno Soedarjo.

Emirsyah yang saat ini menjabat sebagai Chairman MatahariMall.com, itu diduga menerima suap dalam bentuk uang dan barang. Uang yang diterima Emirsyah USD 2 juta. Sedangkan barang yang diterima senilai USD 2 juta yang tersebar di Singapura dan Indonesia. (boy/jpnn)


 Mantan Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan, pembelian mesin Rolls-Royce (RR) untuk pesawat Garuda


Redaktur : Budi
Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News