Ustaz Abdul Somad: Jangan Sampai Kau Berbuat Zalim

Ustaz Abdul Somad: Jangan Sampai Kau Berbuat Zalim
Ustaz Abdul Somad bersama Kepala BNPB Doni Monardo. Foto Humas BNPB

jpnn.com, JAKARTA - Ustaz Abdul Somad (UAS) mengingatkan bahwa perilaku pembalakan hutan secara liar dan masif merupakan perbuatan zalim yang dibenci Allah SWT.

Mengutip ajaran Nabi Muhammad SAW, UAS mengatakan siapa pun yang merusak pohon dan alam seisinya untuk kepentingan pribadi memperkaya diri sendiri akan mendapatkan hukuman neraka.

“Siapa pun yang memotong sebatang pohon kayu, (maka akan, red) disungkurkan Allah kepalanya dalam api neraka. Satu batang pohon kayu. Bagaimana kalau dia memotong ratusan hektar hutan? Bagaimana dosa dia? Bagaimana pahala-pahala ibadahnya itu diambil oleh orang-orang yang dianiaya?,” kata UAS saat bersilaturahmi ke Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (26/8).

Menurutnya, perilaku pembukaan hutan dan lahan dengan cara dibakar juga merupakan perbuatan dosa.

Sebab, hal itu dapat memberikan dampak buruk yang besar bagi masyarakat luas bahkan hingga negara lain. Selain menimbulkan banyak korban, nama baik sebuah negara juga menjadi tercoreng.

“Jaga dirimu dari api neraka. Jangan sampai kau buat zalim, aniaya. Bukan satu orang bukan satu keluarga yang kena, satu provinsi. Kalau dia bakar hutan bahkan asapnya sampai ke luar negeri. Nama bangsa kita rusak,” jelas UAS.

Dai kondang asal Riau itu juga mengajak masyarakat untuk selalu meningkatkan kesadaran bahwa seharusnya manusia memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap keberlangsungan hidup, kelestarian lingkungan serta alam semesta yang menjadi bagian dari ciptaanNya.

Sebagai manusia yang ditakdirkan lahir besar di Indonesia, sudah seharusnya menggunakan akal pikiran untuk memahami bahwa selain keindahan dan kekayaan alam, wilayah Nusantara juga memiliki ragam peristiwa alam yang terus berulang dan berpotensi menjadi bencana.

Ustaz Abdul Somad atau UAS berceramah soal perbuatan zalim manusia yang merusak nama bangsa di mata negara lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News