Utak-Atik APBN Buat Bayar Utang Whoosh, Purbaya Setuju?
jpnn.com, JAKARTA - Proyek Kereta Cepat Whoosh Jakarta–Bandung (KCJB) yang digagas oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat ini meninggalkan utang yang segunung.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan Presiden Prabowo Subianto akan membayar utang Rp 116 triliun tersebut.
"Menyampaikan bahwa terkait dengan kereta cepat Jakarta-Bandung, tentu negara, pemerintah akan hadir dan kami akan melibatkan semua pihak," ujar AHY dikutip Rabu (4/11).
AHY mengaku akan melakukan restrukturisasi keuangan melalui peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Namun demikian, rincian APBN bakal digunakan untuk membayar utang Whoosh, pemerintah masih terus merumuskannya.
"Semua ingin mengambil peran, mengambil bagian, mengambil bagian dari tanggung jawab untuk melakukan restrukturisasi keuangan kereta cepat Jakarta-Bandung," tambahnya.
Pada 11 Oktober 2025, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menolak APBN digunakan untuk membayar beban utang proyek Kereta Cepat Whoosh.
Purbaya meminta agar masalah utang itu dilakukan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Proyek Kereta Cepat Whoosh Jakarta–Bandung yang digagas oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) saat ini meninggalkan utang yang besar.
- Dugaan Korupsi Proyek Whoosh Menguat, KPK Telusuri Penjualan Tanah Negara dan Mark Up
- Keaslian Ijazah Calon Anggota KY pun Dipertanyakan Komisi III DPR
- Pemerintah Bakal Bangun 20 Hektare Tambak Ikan untuk Program MBG
- Luncurkan Program Digitalisasi Pembelajaran, Prabowo: Sudah Diterapkan 75 Persen Sekolah
- Prabowo Minta Siswa Jaga Fasilitas Digital Sekolah
- 48% Kasus Keracunan karena MBG, Alarm Serius untuk Perkuat Aspek Keamanan Pangan
JPNN.com




