Valentino Rossi dan 2 Mimpi Besar yang Nyaris Mustahil

Valentino Rossi dan 2 Mimpi Besar yang Nyaris Mustahil
Valentino Rossi. Foto: AFP

jpnn.com - MILAN - Valentino Rossi hanya tertegun pada balapan MotoGP seri terakhir di Valencia musim 2011 lalu. Rossi yang saat itu membela Ducati gagal menyelesaikan balapan karena mengalami efek domino atas crash Alvaro Bautista.

Rossi pun akhirnya mengakhiri musim di posisi ketujuh tanpa satu pun kemenangan. Itulah kali pertama Rossi tak bisa memetik kemenangan sepanjang musim.

Pembalap berjuluk The Doctor itu mengusung ambisi besar pada musim kedua bersama Ducati. Tapi, ambisi Rossi ternyata luncas. Rossi hanya bisa finish di posisi kesepuluh pada seri perdana di Qatar.

Perjalanan Rossi sepanjang musim kedua bersama Ducati bak mimpi buruk. Rossi pun akhirnya hanya bisa finish di urutan keenam klasemen akhir dengan koleksi 163 poin.

Pembalap Italia itu ternyata tak berjodoh dengan motor Desmosedici. Padahal, Rossi sejatinya mengusung ambisi besar untuk meneguhkan namanya sebagai pembalap jempolan.

Nyatanya, setelah memetik tujuh gelar juara dunia bersama Honda dan Yamaha, nama besar penggemar Inter Milan itu langsung menguap begitu saja. Sebagai perbandingan, Rossi sukses membukukan 86 kemenangan dalam 269 seri.

Mimpi pertama Rossi untuk menjadi pembalap sukses bersama tiga tim pabrikan gagal total. Kegagalan bersama Ducati pun masih menyisakan trauma bagi Rossi.

“Saya membutuhkan waktu untuk menjalani recovery 10 persen terakhir setelah dua musim dengan kesulitan yang besar dan motor berbeda. Itu adalah momen yang sulit,” terang Rossi di laman Crash, Juli 2015 lalu.

MILAN - Valentino Rossi hanya tertegun pada balapan MotoGP seri terakhir di Valencia musim 2011 lalu. Rossi yang saat itu membela Ducati gagal menyelesaikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News