Wabah Covid-19 Tak Mereda, Makin Banyak Pejabat China Dijebloskan ke Penjara

Wabah Covid-19 Tak Mereda, Makin Banyak Pejabat China Dijebloskan ke Penjara
Aparat kepolisian China di Beijing, Jumat (22/5/2020). Foto: ANTARA/REUTERS/Thomas Peter/aa

jpnn.com, BEIJING - Sejumlah pejabat di Daerah Otonomi Xizang atau Tibet dan Provinsi Hainan, China, dicopot dan ditahan atas kelalaiannya dalam menjalankan tugas sehingga muncul gelombang baru kasus COVID-19.

Hingga Selasa tercatat delapan pejabat, termasuk dari jajaran Komisi Kesehatan dan Pusat Pengendalian Penyakit Menular Tibet yang dicopot.

Gelombang kasus di wilayah barat daya daratan Tiongkok itu menjadi perhatian besar karena daerah-daerah lain sudah bersih.

Sebanyak 502 kasus baru ditemukan di Tibet pada Sabtu (13/8) sehingga totalnya menjadi 678 kasus.

Kasus COVID-19 di Tibet merupakan peristiwa terburuk karena sebelumnya hanya mendapatkan satu kasus sejak 2020, itu pun berasal dari penduduk setempat yang baru melakukan perjalanan dari Wuhan, Provinsi Hubei.

Akibat gelombang baru, sejumlah kegiatan di Tibet ditunda.

"Kemungkinan besar kegiatan baru bisa dilaksanakan pada September mendatang," kata staf Kantor Informasi Dewan Negara China (SCIO) mengabarkan kepada ANTARA Beijing mengenai pembatalan penyelenggaraan Forum Pembangunan Tibet yang digelar di Kota Lhasa pada 18-24 Agustus 2022.

Demikian halnya dengan Forum Bisnis yang rencananya digelar pada 14-20 Agustus di ibu kota Tibet itu juga batal.

Pemerintah China terus menjatuhkan hukuman pidana kepada setiap pejabat yang gagal membendung penyebaran Covid-19 di wilayahnya

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News