Wakapolda Jateng Minta Maaf Soal Pernyataan Pemetaan Ormas Terafiliasi Premanisme

jpnn.com, SEMARANG - Polda Jawa Tengah mengkarifikasi pernyataan tentang pemetaan sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) yang diduga terafiliasi dengan tindak premanisme hasil Operasi Aman Candi 2025.
"Yang dimaksud terafiliasi adalah oknum anggota ormas, bukan ormasnya, melainkan oknum yang mengaku dan menggunakan atribut ormas," kata Wakapolda Jawa Tengah Brigjen Usman Latif dalam siaran pers di Semarang, Kamis.
Usman menyampaikan permohonan maaf jika ada pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan diksi tersebut
Wakapolda Jateng menegaskan bahwa pihaknya tidak ada upaya untuk menyudutkan organisasi mana pun.
Polda Jateng berkomitmen untuk memberantas premanisme dan menindak tegas siapa pun yang terlibat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Keterlibatan ormas dan seluruh elemen masyarakat penting dalam upaya pemberantasan premanisme serta berbagai hal yang meresahkan," katanya.
Sebelumnya, Polda Jateng dan jajarannya menangkap 916 pelaku berbagai tindak pidana selama pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025.
Dari jumlah tersangka, sebanyak 33 tersangka diketahui terafiliasi dengan sejumlah ormas.
Wakapolda Jateng Brigjen Usman Latif mengklarifikasi soal pemetaan ormas terafiliasi premanisme.
- Penjelasan Polisi soal Ormas Tolak Hindia Manggung di Tasikmalaya
- 3 Tersangka Jalani 13 Adegan dalam Rekonstruksi Perusakan Gudang Ekspedisi di Jambi
- Sahroni Dukung Dishub DKI Atur Parkir Tanpa Libatkan Ormas, Polisi Diminta Mengawasi
- Polisi Ciduk Pimpinan Ormas yang Gelapkan Belasan Kontainer di Batam
- Apresiasi Polisi Tangkap Ormas Pemalak Sopir Truk, Sahroni: Berantas Premanisme Jalanan!
- Viral 2 Pemuda Mengadang Sopir Truk di Jalur Bandung – Garut, Pelaku Langsung Diamankan Petugas