Wali Kota Sebut Permasalahan RSUD Embung Fatimah Batam Sangat Kompleks

Wali Kota Sebut Permasalahan RSUD Embung Fatimah Batam Sangat Kompleks
RSUD Embung Fatimah Batam. Foto: batampos/jpg

”Secara umum aman kok (stok obat, red). Kalau memang ada keluhan seperti itu sebaiknya langsung ke manajemen. Manajemen bertanggung jawab atas kekurangan obat.

Kalau tak lapor (ke manajemen, red) ya tak ada solusi,” ujar Direktur RSUD Embung Fatimah Batam Ani Dewiyana, kemarin.

Sebagai rumah sakit yang ramai didatangi pasien dengan berbagai jenis keluhan penyakit, habisnya stok obat untuk jenis-jenis tertentu memang tak bisa dipungkiri. Namun, tegas Ani, bukan berarti stok obat secara umum di RSUD bermasalah.

”Ada jenis tertentu yang baru habis karena ramai pasien. Itu bisa dimaklumi karena untuk datangkan lagi harus melalui proses. Tapi jika ada pasien yang keberatan temui manajemen biar dicarikan solusi,” kata Ani lagi.

Sejauh ini, sambungnya, proses pengadaan obat-obatan di RSUD lancar-lancar saja. Pengadaan obat tetap harus melalui prosedur, sehingga tidak bisa langsung datang di saat obat tersebut habis.

”Ada prosesnya sehari atau dua hari. Ini juga harus dipahami,” ujarnya.

Disinggung apakah pasien BPJS bisa mendapat ganti uang jika beli obat di luar? Ani enggan berkomentar dan hanya menyarankan agar pasien atau keluarganya menemui manajemen RSUD.

Seperti diberitakan sebelumnya, banyak pasien yang berobat di RSUD pada Selasa (23/4) lalu mengeluh karena harus membeli obat di luar rumah sakit. Obat yang dibeli umumnya obat penyakit ringan seperti radang tenggorokan dan vitamin.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk membenahi permasalahan yang membelit RSUD Embung Fatimah Batam. Sejumlah persoalan baru yang muncul saat ini merupakan buntut dari permasalahan lama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News