Wamenlu Sebut Malaysia Kerap Ulur Perundingan

Wamenlu Sebut Malaysia Kerap Ulur Perundingan
Wamenlu Sebut Malaysia Kerap Ulur Perundingan
JAKARTA - Hari ini perundingan joint ministry commission antara Menteri Luar Negeri (Menlu) RI-Malaysia tentang perbatasan dimulai. Wakil Menlu Triyono Wibowo berharap perundingan yang berlangsung di Kinabalu, Malaysia itu tidak seperti forum sudah-sudah. Karena, sudah bukan rahasia jika Malaysia kerap mengulur waktu jika diajak untuk berunding soal perbatasan.

"Kita semua tahu kalau Malaysia selama ini lelet kalau diajak berunding. Ada saja alasannya jika diajak berunding oleh Indonesia mengenai wilayah," kritik Triyono dalam dialog aktivis muda Indonesia bertajuk Nasionalisme Kedaulatan Negara di Ujung Tanduk: Pembelajaran dari Potensi Konflik Perbatasan Indonesia-Malaysia di Hotel Nikko, Jakarta Pusat, Minggu (5/9) kemarin.

Triyono mengatakan, Presiden dengan kewenangannya harus lebih tegas kepada Negeri Jiran itu. Itu diperlukan untuk mendorong Malaysia segera berunding dengan Indonesia. Namun, dia menilai, pidato yang telah disampaikan presiden sudah cukup keras. "Saya kira itu pidato yang keras jadi saya tidak sependapat jika ada yang mengatakan pidato Presiden itu tidak ada apa-apanya," kata Triyono.

Alumnus Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu menambahkan, pesan yang disampaikan dalam pidato Presiden jelas. Yakni mendorong Malaysia untuk segera berunding. Itu demi menghindari terulangnya kembali konflik-konflik serupa. Dia melanjutkan, dalam pidatonya SBY juga mengingatkan bahwa sebagai tetangga, kedua negara harus berdamai dan menghindari konflik. "Karena memang dua negara harus bisa menemukan semua cara untuk menghindari konflik-konflik," tandasnya.

JAKARTA - Hari ini perundingan joint ministry commission antara Menteri Luar Negeri (Menlu) RI-Malaysia tentang perbatasan dimulai. Wakil Menlu Triyono

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News