Wanita Berhenti Merokok, Bisa Turunkan Risiko Kanker Kandung Kemih?

Wanita Berhenti Merokok, Bisa Turunkan Risiko Kanker Kandung Kemih?
Ilustrasi asap rokok ganja.

jpnn.com - Tak cuma pria, kanker kandung kemih juga serang wanita, khususnya yang mengalami menopause dini sebelum usia 40 tahun. Ada satu lagi alasan untuk wanita berhenti merokok karena bisa turunkan risiko kanker kandung kemih.

Berbicara soal kanker kandung kemih, sebetulnya jenis kanker ini jarang terjadi. Tercatat hanya sekitar 4,6 persen dari kanker baru pada tahun 2019. Meski terbilang jarang, tetapi menurut Dr. Yueyao Li, Ph.D. dari School of Public Health di Universitas Indiana, Amerika Serikat (AS), seperti dilansir dari WebMD, tingkat kematian kanker tersebut signifikan.

Berdasarkan penjelasan dari dr. Anita Amalia Sari dari KlikDokter, kanker kandung kemih (bladder cancer) adalah pertumbuhan sel abnormal yang bermula dari sel-sel di kandung kemih. Gejala yang paling umum dikeluhkan ialah darah pada urine, diikuti dengan sering buang air kecil, nyeri saat melakukannya, dan nyeri punggung.

Hubungan berhenti merokok dan turunnya risiko kanker kandung kemih

Dalam penelitian tersebut, salah satu premisnya adalah merokok merupakan salah satu faktor risiko kanker kandung kemih. Untuk kepentingan tersebut, Dr. Li dan timnya  memeriksa data dari sekitar 144.000 peserta studi jangka panjang wanita pascamenopause Women’s Health Initiative di AS.

BACA JUGA: Merokok Saat Buka Puasa? Ini 7 Efeknya bagi Kesehatan

Data yang didapat, sebesar 52,7 persen tidak merokok, 40,2 persen mantan perokok, dan 7,1 persen adalah perokok aktif.

Hingga 28 Februari 2017, tercatat 870 kasus kanker kandung kemih di antara partisipan tersebut. Dibanding dengan yang tidak merokok, mantan perokok punya risiko kanker kandung kemih lebih besar dua kali lipat, sedangkan risiko pada perokok aktif meningkat tiga kali lipat.

Gejala yang paling umum dikeluhkan ialah darah pada urine, diikuti dengan sering buang air kecil, nyeri saat melakukannya, dan nyeri punggung.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News