Warga Jepang Hadapi New Normal dengan Rasa Gentar

Warga Jepang Hadapi New Normal dengan Rasa Gentar
Warga dengan masker pelindung di wajahnya berjalan di kawasan Stasiun Shinagawa saat jam sibuk pertama usai pemerintah Jepang mencabut status darurat nasional Virus Corona di Tokyo, Jepang, Selasa (26/5). Foto: ANTARA

"Saya masih sedikit was-was. Gelombang kedua dari epidemi ini masih mungkin ada, jadi kita harus tetap waspada," ujarnya.

Banyak anak-anak yang akan kembali ke sekolah pada pekan depan, di bawah penerapan tindakan pencegahan seperti kelas bergiliran.

Gubernur Tokyo, Yuriko Koike telah memperingatkan agar tidak terlena, dan mengatakan setiap orang harus terbiasa dengan "normal baru" seperti bekerja dari rumah dan perjalanan dengan giliran, hingga vaksin atau perawatan dikembangkan.

Banyak perusahaan mengatakan mereka akan membiarkan staf tetap bekerja dari rumah, sementara operator kereta api Odakyu Electric Railway mengatakan akan merilis data penggunaan untuk membantu penumpang menghindari kereta yang penuh sesak.

Perusahaan raksasa elektronik Sony mengatakan hanya akan membiarkan hingga 30% dari tenaga kerjanya kembali ke kantor pada Juni, sementara Hitachi Ltd mengatakan akan berusaha agar setengah dari pekerjaan dapat dilakukan di rumah.

"Kami tidak akan kembali ke gaya kerja kami sebelumnya," kata Pejabat Eksekutif Hitachi Hidenobu Nakahata kepada wartawan. "Kami akan mempercepat praktik kerja baru, menjadikan kerja-dari-rumah menjadi standar baru."

Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengatakan virus corona dapat mengubah struktur industri negara dan perilaku masyarakat.

"Mungkin sulit bagi berbagai hal untuk kembali ke keadaan seperti sebelum pandemi melanda," katanya kepada parlemen. (antara/jpnn)

Satu hari setelah Jepang mengakhiri status darurat, penduduk kota Tokyo kembali ke jalan-jalan dengan campuran rasa dan gentar.


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News