Warga Malaysia pun Ikut Mempertanyakan

Warga Malaysia pun Ikut Mempertanyakan
KETERANGAN - Menlu RI Marty Natalegawa dan Menlu Malaysia Dato Seri Anifah bin Haji Aman, saat memberikan keterangan kepada wartawan Indonesia dan Malaysia, di Hotel Le Meridien, Kinabalu, Senin (6/9). Foto: Rustam/Radar Tarakan.
KUALA LUMPUR - Sejak awal, perundingan RI-Malaysia dalam Joint Ministry Commission di Kota Kinabalu, Senin (6/9), telah tercium aroma konsep setting klasik. Hasilnya, terkesan awam. Kontingen Indonesia datang ke Malaysia, disusul Malaysia, kemudian bincang-bincang. Setelah itu 'bubar barisan'.

Nah, hasil perundingan bilateral ini, kini sontak menjadi buah bibir warga Indonesia yang bekerja di Kuala Lumpur, maupun warga Malaysia itu sendiri. Mereka ini tak sungkan-sungkan mempertanyakan mengenai hasil pencapaian perundingan yang mempertemukan Menlu RI Marty Natalegawa dan Menlu Malaysia Dato' Seri Anifah bin Haji Aman. Ending-nya, penilaian terhadap hasil perundigan bilateral tersebut benar saja jika dikatakan nol besar.

Tak hanya TKI yang ingin tahu hasil perundingan itu. Kalangan pengusaha kecil, pemilik kedai di kawasan bandar raya Kinabalu, bahkan mengaku penasaran dan bingung atas hasil perundingan. "Ape pasal hasil perundingan tuh? Macam mana ada solusi dan penyelesaiannya," tanya Mali, kepada wartawan media ini yang kebetulan singgah di kedai dengan menu teh tarik dan roti canai miliknya, usai perundingan sekitar pukul 18.00 waktu setempat.

Letak kedai ini sendiri tak jauh dari Hotel Le Meridien, serta tak jauh pula dari mall kebanggaan warga Kinabalu, Poin Center. "Hanya bincang-bincang saja. Indonesia sepakat damai, tidak anarkis lagi, selesaikan persoalan dengan baik. Begitu pun Malaysia, sepakat atas hal yang sama," jawab wartawan media ini.

KUALA LUMPUR - Sejak awal, perundingan RI-Malaysia dalam Joint Ministry Commission di Kota Kinabalu, Senin (6/9), telah tercium aroma konsep setting

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News