Warga Masih Blokir TPA Cipayung

Warga Masih Blokir TPA Cipayung
Warga Masih Blokir TPA Cipayung
DEPOK - Dampak pemblokiran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Cipayung, Kota Depok, oleh warga, masih berdampak luas. Tak hanya 3.000 kubik sampah daerah itu setiap hari yang tak terangkut, sekitar 57 unit truk sampah juga harus berhenti beroperasi. Selain itu, terdapat lebih dari 100 sopir dan kenek yang terpaksa menganggur.

Hanya ada 3 unit truk sampah saja yang beroperasi. "Itu pun hanya beroperasi di jalan protokol saja. Selebihnya terpaksa tidak beroperasi, karena tidak bisa membuang sampahnya," ungkap Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok, Rahmat Hidayat, Senin (24/1) kemarin.

Rahmat mengaku, penutupan TPA Cipayung oleh warga itu sangat merugikan. Warga Kota Depok katanya, jadi tidak bisa membuang sampah pada lokasi yang telah ditentukan. Belum lagi nasib pemulung yang berharap pada sampah tersebut. Sampai saat ini, dia menuturkan bahwa upaya negosiasi dengan warga sekitar TPA Cipayung masih dilakukan oleh Pemkot Depok.

Dikatakan Rahmat, belum ada kesepakatan dari pertemuan terakhir. Namun menurutnya, diharapkan kesepakatan dapat segera diputuskan. "Semakin lama bisa merepotkan," terangnya.

DEPOK - Dampak pemblokiran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Cipayung, Kota Depok, oleh warga, masih berdampak luas. Tak hanya 3.000 kubik sampah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News