Warga Sulut Demam dan Lemas Setelah Suntik Vaksin AstraZeneca, Ini Penjelasan Pemerintah

Warga Sulut Demam dan Lemas Setelah Suntik Vaksin AstraZeneca, Ini Penjelasan Pemerintah
Vaksin buatan AstraZeneca. Foto: Reuters/Peter Cziborra

Keempat, penyediaan fasilitas dan pelayanan yang memberikan kenyamanan pada pasien, misalnya bilik khusus penerima vaksin yang berhijab, maupun posisi penyuntikan yang nyaman.

Yang tak kalah penting adalah tahapan pra vaksinasi. Tahapan ini bertujuan memastikan prosedur medis dapat mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

Para petugas lapangan harus melakukan skrining yang tepat kepada peserta vaksinasi sebelum memberikan vaksin. Vaksin hanya diberikan untuk individu yang sehat.

"Apabila ada yang tidak memenuhi syarat, agar tidak divaksin. Kepada masyarakat peserta vaksinasi harus benar-benar memperhatikan kondisi tubuhnya sebelum menerima vaksin. Apabila tidak memenuhi syarat, konsultasikan dengan petugas vaksinasi," tambah Wiku.

Selanjutnya, setelah vaksinasi dilakukan, ada dua peluang kemunculan kejadian yang tidak diharapkan yaitu KIPI maupun reaksi simpang atau efek samping.

Adanya KIPI paska vaksinasi adalah sesuatu yang tidak diharapkan. Namun, KIPI tidak berkaitan langsung secara sebab akibat dengan vaksin. Misalnya karena pengaruh genetik, pengaruh obat lain maupun kesalahan medis dan faktor lainnya.

Sementara reaksi simpang adalah juga kejadian yang tidak diharapkan. Terbukti secara ilmiah berkaitan langsung secara sebab akibat dengan vaksin.

Secara umum, kemunculan efek samping suatu produk farmasi lebih sedikit dibandingkan dengan kejadian ikutannya, mengingat perjalanan produksinya yang cukup kompleks dan pengawasan yang sangat ketat, yaitu standar keamanan yang tinggi di tiap tahap pengembangannya, produksinya maupun distribusinya.

Kepada masyarakat peserta vaksinasi harus benar-benar memperhatikan kondisi tubuhnya sebelum menerima vaksin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News