Wasekjen PBNU Dorong Pelibatan Kiai di Perang Abad Informasi

Wasekjen PBNU Dorong Pelibatan Kiai di Perang Abad Informasi
Menhan Ryamizard Ryacudu bersalaman dengan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (13/9). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) di Jakarta Pusat, Rabu (13/9). Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyambut langsung kunjungan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) itu.

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Hery Haryanto Azumi mengatakan, pertemuan antara Ryamizard dengan Kiai Said itu dalam rangka membahas persoalan kebangsaan dan memperkuat pertahanan bangsa. "Kunjungan Pak Menhan ke PBNU guna membahas masalah kebangsaan dan memperkuat pertahanan bangsa," ujar Hery yang ikut dalam pertemuan itu.

Hery menjelaskan, pertemuan itu juga membahas abad informasi saat ini penuh dengan perang opini dan cara berpikir atau mindset. Sebab, kini pertarungan bukan lagi melalui peperangan fisik dan militer.

Lebih lanjut Hery mengatakan, kondisi itu menuntut adanya upaya penguatan pertahanan bangsa dan negara tidak hanya dalam bentuk fisik dan militer. Karena itu, harus ada sistem pertahanan semesta yang melibatkan segenap elemen bangsa.

"Konsep pertahanan sebuah negara saat ini berbeda dengan dulu. Dalam perang modern sekarang, konsep pertahanan tidak boleh hanya mengandalkan konsep hardware atau  jalur militer, namun juga software (piranti lunak, red),” ulasnya.

Wasekjen PBNU Dorong Pelibatan Kiai di Perang Abad Informasi

Menhan Ryamizard Ryacudu dan Wakil Sekjen PBNU Hery Haryanto Azumi.

Dalam rangka menyiapkan piranti lunak untuk pertahanan semesta itu pula negara perlu melibatkan para kiai dan ulama. “Jalur software ini adalah pertahanan semesta dengan melibatkan seluruh elemen bangsa, termasuk ulama dan kiai di dalamnya," tambahnya.

Konsep pertahanan sebuah negara saat ini berbeda dengan dulu. Dalam perang modern sekarang, konsep pertahanan tidak boleh hanya mengandalkan konsep militer.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News