Waspada, Surabaya Darurat Narkoba

Waspada, Surabaya Darurat Narkoba
TERTANGKAP BASAH: Wakasat Resnarkoba Kompol Anton Prestyo menunjukkan Lie Kian Tjoen alias Jimmy, bersama istri Anestasia Rosmala Dewi dan pembantunya Inti Suryani. Foto: SATRIA NUGRAHA/RADAR SURABAYA

jpnn.com, SURABAYA - Tren pelaku anak dalam kasus narkotika dan obat-obat terlarang (narkoba) semakin mengkhawatirkan di Kota Surabaya.

Tidak hanya menjadi pengguna, beberapa anak bahkan sudah menjadi pengedar.

Mereka juga dianggap sindikat sebagai kurir yang efisien karena tidak mengundang kecurigaan.

Hal itu dibenarkan Kepala Seksi Bimbingan Klien Anak Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surabaya Tri Pamoedjo.

Menurut dia, tren perkara narkoba pada anak-anak masih tinggi tahun ini.

Bahkan, perkara narkoba menempati peringkat kedua setelah tindak pidana pencurian..

Pria kelahiran Magelang itu menjelaskan, selain dari segi kuantitas, peningkatan juga terjadi dari sisi kualitas.

Anak sudah tidak lagi hanya mengonsumsi pil koplo. Mayoritas perkara anak disebabkan mereka mengonsumsi atau mengedarkan narkotika golongan I bukan tanaman.

Remaja di Surabaya banyak yang terlibat kasus narkoba

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News