Waspadai Politisasi dan Ujaran Kebencian Masuk Masjid

Waspadai Politisasi dan Ujaran Kebencian Masuk Masjid
Masjid. Ilustrasi Foto: dok.JPG

jpnn.com, BOGOR - Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se-Kota Madya Bogor menolak segala bentuk politisasi dalam masjid. Mereka menyerukan agar masjid dikembalikan kepada fungsinya sebagai tempat ibadah dan menolak segala bentuk ceramah provokatif untuk kepentingan politik tertentu.

Wakil Ketua GP Ansor Kota Bogor Ustaz Yudin Taqyudin mengatakan, masjid tidak diperbolehkan untuk dijadikan tempat politik praktis.

Karena itu, dia menekankan kepada pemuka agama untuk mengembalikan fungsi masjid sesuai syariat yakni tempat ibadah kepada Allah SWT.

Dia juga meminta masyarakat untuk turut menjaga masjid agar tak keluar dari fungsinya.

"Masjid yang penuh rahmat maka tidak ada hubungannya urusan politik praktis. Acara Maulid, Rajaban jangan selipin kampanye. Yuk, fungsikan masjid sesuai syariah," ujar ustaz yang dikenal Gus Taqi itu dalam ceramahnya di Masjid An Ni'mah, Bogor, Senin (5/2).

Selain itu, Gus Taqi juga mengingatkan kepada umat muslim untuk terlibat dalam melarang masuknya politik praktis ke dalam masjid. Semua pihak harus menekankan fungsi masjid sebagai tempat pembinaan umat yakni mencari ilmu, bukan menebarkan kebencian.

Hal ini disampaikannya lantaran banyaknya sejumlah masjid di Bogor kerap dijadikan panggung politik oleh beberapa ormas.

"Waspadai penyusup-penyusup yang menebarkan kebencian. Membangun gerakan salat subuh itu bagus tapi jangan hanya untuk kepentingan sesaat," kata Gus Taqi.

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se-Kota Madya Bogor menolak segala bentuk politisasi dalam masjid. Mereka menyerukan agar masjid dikembalikan kepada fungsinya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News