Watch Indonesia!, LSM Berlin yang Konsisten Pelototi Indonesia

Semua Berawal dari Tragedi Santa Cruz

Watch Indonesia!, LSM Berlin yang Konsisten Pelototi Indonesia
DUA DEKADE: Alex Flor nampang di markas LSM yang dia pimpin di Berlin, Jerman. Watch Indonesia! secara khusus memelototi kondisi sosial, politik, dan lingkungan. Foto: Diar Candra/Jawa Pos

”Apalagi, ketika itu tiga pejabat tersebut datang ke Jerman untuk menawar kapal perang bekas milik Jerman Timur. Itu kan barang rongsok. Para aktivis di Jerman juga merasa dikhianati karena saat itu pemerintah Jerman Timur berjanji tak akan membuang sisa barang militer ke luar negeri. Rupanya janji tersebut diingkari,” ujar Alex.

Demo itu sempat membuat heboh petinggi Jerman dan Kedutaan Besar Indonesia di Berlin. Bahkan, bus yang ditumpangi Pak Harto, Ali Alatas, dan Habibie dicegat, lalu digoyang-goyangkan ratusan pendemo. Berdasar laporan pendemo kepada Alex, kalau polisi Jerman tak segera mendatangi lokasi itu, bukan tidak mungkin akan terjadi amuk massa yang lebih besar. Untung, Soeharto, Ali Alatas, dan Habibie bisa segera diselamatkan.

’’Saat itu saya berada di luar Hannover. Watch Indonesia! sedang menggelar diskusi bersama Sri Bintang Pamungkas di Dresden. Anehnya, beberapa anggota kami diinterogasi polisi karena dituduh ikut dalam aksi demo tersebut,” tutur Alex.

Kenangan pahit lainnya adalah saat mereka akan menggelar diskusi dengan mendatangkan (almarhum) Munir pada 2004. Diskusi belum terselenggara, Munir tewas setelah diracun di dalam penerbangan ke Eropa.

”Kami juga concern dengan isu-isu ketidakadilan di Papua dan banyak daerah lain. Kami pernah dituding akan mendapat keuntungan finansial dengan mengkritik pemerintah Indonesia. Kami juga dituding punya kepentingan ekonomi di Indonesia. Itu tak benar,” ucap Alex, lalu tertawa.

Basilisa Dengen, wakil direktur Watch Indonesia! yang lain, menambahkan bahwa Watch Indonesia! akan terus berjuang untuk menegakkan hak-hak asasi manusia. Untuk itu, setiap aktivitas mereka selalu di-update di situs Watch Indonesia! agar bisa diikuti banyak orang.

”Memang, secara historis Jerman tak seperti Belanda yang pernah mengeksploitasi Indonesia ratusan tahun. Sehingga beberapa kalangan di Jerman masih asing dengan Indonesia,” kata perempuan asal Tana Toraja, Sulawesi Selatan, itu. (*/c10/ari)


Di Jerman ada LSM yang lebih dari 20 tahun memelototi kondisi sosial politik Indonesia. Namanya Watch Indonesia! Berikut catatan wartawan Jawa Pos


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News