WikiLeaks Tak Kacaukan Hubungan AS-Rusia

WikiLeaks Tak Kacaukan Hubungan AS-Rusia
WikiLeaks Tak Kacaukan Hubungan AS-Rusia
WASHINGTON - Dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) yang dirilis WikiLeaks Minggu lalu (28/11), membuat Perdana Menteri (PM) Rusia Vladimir Putin angkat bicara. Dalam wawancara dengan CNN kemarin (2/12), pemimpin berusia 58 tahun itu menegaskan bahwa rilis WikiLeaks tidak berpengaruh terhadap relasi AS-Rusia.

Putin mengatakan bahwa AS dan Rusia cukup kompak dalam menilai isu nuklir Iran dan Korea Utara (Korut). Tapi, WikiLeaks menyanggah kekompakan tersebut. Berdasar dokumen rahasia yang mereka peroleh, lembaga independen itu menyatakan bahwa hubungan AS dan Rusia menuju titik terendah. Bahkan, menurut WikiLeaks, AS menganggap demokrasi di negara bekas Uni Soviet itu mulai luntur.

"Negara kami dipimpin oleh para politisi yang terpilih secara sah dan demokratis. Sejak awal 1990an, rakyat Rusia bebas menentukan arah demokrasi mereka masing-masing. Tapi, Federasi Rusia tidak akan membiarkan rakyatnya tersesat," tandas Putin dalam program Larry King yang ditayangkan di AS pada Rabu malam waktu setempat (1/12).

Lebih lanjut, Putin menegaskan bahwa penilaian AS soal demokrasi di Rusia itu salah. "Tampaknya, Menteri Pertahanan AS Robert Gates salah mengartikan demokrasi kami. Tapi, saya mengenal dia dengan baik. Kami sempat bertemu beberapa kali. Saya yakin, dia orang baik dan bukan pakar yang buruk," katanya. Kendati demikian, dia mengimbau AS tidak terlalu jauh mencampuri urusan dalam negerinya.

WASHINGTON - Dokumen rahasia Amerika Serikat (AS) yang dirilis WikiLeaks Minggu lalu (28/11), membuat Perdana Menteri (PM) Rusia Vladimir Putin angkat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News