Wiranto Sebarkan Ilmu dari Soeharto
Sabtu, 12 Maret 2011 – 06:06 WIB
JAKARTA - Mantan Panglima ABRI, Wiranto, membukukan pengalamannya selama 7 tahun sebagai ajudan Presiden Soeharto. Buku berjudul "Tujuh Tahun Menggali Pemikiran dan Tindakan Pak Harto" setebal 521 halaman itu diluncurkan di Jakarta, Jumat (11/3) malam, atau bertepatan dengan 45 tahun Surat Perintah 11 Maret (Supersemar).
Pada peluncuran buku tersebut, Wiranto mengatakan bahwa kumpulan tulisan yang dibukukan tersebut merupakan hasil wawancara dirinya langsung dengan Presiden Soeharto. Dari wawancara yang awalnya direkam dengan tape recorder, Wiranto pun akhirnya memutuskan untuk membukukannya. "Ada banyak ilmu yang bisa kita pelajari," ucap Wiranto.
Sementara pada sesi bedah buku, sejumlah tokoh hadir untuk membahasnya. Tokoh-tokoh yang tampil sebagai pembahas itu antara lain mantan Presiden RI, BJ Habibie, ulama Muhammad Quraish Shihab, aktivis angkatan 66 Soegeng Sarjadi, serta pengamat politik Eep Saefullah Fatah.
Dalam diskusi yang dipandu pengamat komunikasi politik Effendi Ghazali itu, Quraish Shihab membeberkan tentang keterkejutannya pada sosok Soeharto. Semula, Soeharto dikenal sebagai tokoh abangan. Namun anggapan Quraish bahwa Soeharto seorang abangan sirna saat penguasa Orde Baru itu naik haji pada awal 90-an.
JAKARTA - Mantan Panglima ABRI, Wiranto, membukukan pengalamannya selama 7 tahun sebagai ajudan Presiden Soeharto. Buku berjudul "Tujuh Tahun
BERITA TERKAIT
- Pasukan TNI Tembak 2 Anggota OPM Pimpinan Egianus Kogoya
- Diplomasi Menjual Bahasa Indonesia Mendapat Momentum Menjelang Kunjungan Paus Fransiskus
- Biaya Fantastis Restorasi Rumah Dinas Gubernur Jakarta, Disebut karena Cagar Budaya
- Pro Kontra Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI, KPMI Justru Dukung, Ini Alasannya
- Besok, Usulan Perincian Kebutuhan PNS & PPPK 2024 Ditutup
- Senator Filep Dorong Stakeholder Awasi Realisasi Proyek Pembangunan di Papua Barat