Wiwik Sumbawati, Sosok Pahlawan bagi Warga Lereng Tambora

Wiwik Sumbawati, Sosok Pahlawan bagi Warga Lereng Tambora
Wiwik Sumbawati terlihat sedang menangani pasiennya warga Desa Kadindi di rumahnya Desa Kadindi, Kecamatan Pekat, Dompu pekan lalu. Foto: Fatih/Lombok Post/JPNN.com

Kembali ke siasat Wiwik merangkul dukun beranak. Wiwik menanyakan berapa upah jasa yang didapatkan si dukun untuk sekali persalinan. “Misalnya dia dapat Rp 20 ribu dan 3 kilo beras, maka saya memintanya membawa pasien ke Polindes dan mendapatkan Rp 50 ribu dari saya. Dengan cara itu mereka mau,” kata Wiwik.

Bertahun-tahun, Wiwik melakukan cara itu untuk bisa bersama-sama menangani persalinan ibu hamil di Kadindi. Menurutnya, pengalaman menjadi bidan Desa di Kadindi sangat mengesankan. Terutama bila mengingat proses menangani persalinan ibu hamil berusia 12 tahun. “Itu yang termuda,” kata Wiwik.

Waktu itu Wiwik belum memiliki jam terbang yang tinggi. Namun bukan berarti ia kaget dan tidak bisa berbuat apa-apa. Ia mengatakan ilmu yang didapatkan sudah cukup untuk menangani semua proses persalinan. Termasuk menangani yang dibawah umur sekalipun.

Tentu risiko terjadinya pendarahan karena rahim yang masih sangat muda bisa terjadi. Namun beruntung Wiwik mengetahuinya sejak dini.

“Alhamdulillah, waktu itu proses persalinan berhasil. Ibu dan anak selamat dan sehat,” terang Wiwik sembari mempersilahkan Lombok Post menghabiskan buah melon yang terhidang.

Kini Bidan Wiwik sedang gencar memberikan edukasi kepada warga. Jangan sampai pernikahan dini terjadi, lantaran begitu riskannya rahim yang masih terlalu muda harus terisi. Bersyukur ia punya suami yang juga bertanggung jawab untuk itu. (*/r8)


Wiwik Sumbawati merupakan tulang punggung bagi kesehatan warga Desa Kadindi, Pekat, di kaki Gunung Tambora.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News