WOUW...Menikmati 'Surga' dari Kuliner Golden Fish hingga Ladies Night
Untuk yang suka hemat, silakan mencoba bus trans Batam. Kendaraannya ber-AC, harganya pun murah meriah Rp 4000 sekali jalan. Bus trans Batam jumlahnya untuk satu jurusan hanya lima unit, misalnya ke arah Sie Jodoh.
Meski jumlahnya hanya lima lima unit, jangan dipikir penumpangnya akan berjubel seperti bus di Jakarta. Seramai-ramainya penumpang hanya sekitar 10-15 orang. Bus trans ini jalannya tepat waktu seperti bus bandara Soetta, tiap 30 menit jalan kendati kosong atau penumpang hanya satu atau dua orang.
Namun pascademo sopir angkutan kota, bus trans Batam hanya beroperasi mulai jam 08.00 hingga 17.00. Ini lantaran sopir angkot merasa pendapatannya anjlok sejak bus trans Batam beroperasi.
Bandara Hang Nadim dan pelabuhan jaraknya sangat dekat, hanya sekitar 30 menit. Tidak perlu khawatir akan berhadapan dengan kemacetan. Di pelabuhan inilah, wisatawan yang ingin ke Singapura, hanya menggunakan kapal feri. Wisatawan diberi pilihan menggunakan tour travel atau tidak. Bagi yang ingin lebih hemat cukup bayar kapal feri Rp 480 ribu. Sedangkan yang menggunakan guide Rp 780 ribu.
Namun sebelum menikmati wisata di negeri orang, tidak ada salahnya menjelajah Batam. Seorang tukang sate yang biasanya nongkrong di lokasi kuliner malam, Batam Center sesumbar, bila Batam itu kota kecil. Cukup keliling 30 menit sudah bisa menguasai Batam. Namun, pernyataan tukang sate itu terbantahkan saat Ketua Sadar Wisata Kota Batam Deska Amilin mengajak tim jurnalis berkeliling menikmati pariwisata Kota Batam.
Kapal Pesiar, MV Sea View
Deska hanya mengajak di beberapa lokasi yang terkenal saja. Namun bisa menggambarkan, betapa luasnya Kota Batam. Menurut Deska, luasnya wilayah Batam lantaran reklamasi. Batam yang terkenal sebagai daerah kepulauan, memang lebih banyak dengan laut dan bukit. Untuk memperluas wilayahnya, Batam melakukan reklamasi di lautan maupun daratan. Bukit-bukit sengaja dipotong dan diratakan agar semakin luas wilayahnya. Laut ditimbun sehingga menjadi daratan luas.
Bagi yang belum pernah ke Batam, tidak ada salahnya mencoba menikmati pariwisata di wilayah yang berbatasan langsung dengan Singapura. Meski Batam
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri