Wow, Tanam Sekali, Petani Buleleng Bisa Panen Berkali-kali

Wow, Tanam Sekali, Petani Buleleng Bisa Panen Berkali-kali
Panen Raya Padi. Foto Ilustrasi: dokumen JPNN

Lahan seluas satu hektar di lokasi ini menjadi sebuah bukti nyata atas prestasi dari teknologi SALIBU mewakili dari total 12,5 Ha yang tersebar di 8 kecamatan dari seluruh Kabupaten Buleleng, diantaranya Kecamatan Busungbiu, Gerokgak, Kubutambahan, Banjar, Seririt, Sukasada, Buleleng, dan Sawan.

I Wayan Sunarta menjelaskan, dengan menggunakan varietas IR-64 dan Ciherang, serta dengan sistem tanam PTT tanpa legowo, hasil panen Salibu yang berarti produksi kedua dari bibit sebelumnya mencapai 7 ton/Ha Gabah Kering Panen (GKP), hampir menyamai hasil panen bibit pertama atau produksi pertama yaitu 8,8 Ton/Ha.

Hal ini sangat menarik perhatian karena petani bisa mendapatkan hasil produksi yang berkali-kali lipat tanpa harus membeli benih baru dan menghabiskan waktu untuk melakukan penyemaian baru. Karena Salibu ‘hanya’ memanfaatkan sisa tanaman yang telah dipanen sebelumnya.

“Tahap pertama padi salibu ini sangat menggembirakan. Hasilnya tidak jauh berbeda dari konvensional (panen sebelumnya-red). Malahan kita untung karena dapat menghemat biaya produksi karena tidak perlu ongkos tanam untuk membeli benih dan penyemaian dan waktunya 50 hari lebih cepat karena ada yang bisa diputus” ujar I Wayan Sunarta.

Dia mengungkapkan, program Salibu ini bisa dijadikan program unggulan padi di Kabupaten Buleleng mengingat hasilnya memuaskan. Suksesnya panen raya padi teknologi salibu di Buleleng ini tidak lepas dari cara perawatan tanaman yang tepat serta pengelolaan hama dan penyakit yang cermat pada areal pertanaman.

“Aplikasi Salibu akan kami kembangkan di kecamatan lain. Dan pemerintah turut mendukung untuk meningkatkan produktivitas hasil panen,” tambahnya.

Para petani Buleleng pun takjub dengan adanya teknologi ini. Dengan terbukti suksesnya panen raya ini, mereka makin optimis mengunakan teknologi Salibu bisa menekan biaya produksinya.

“Acara ini berkesan, panennya bagus. Kendala biasanya di bagian pemeliharaan sehingga dapat mempengaruhi hasil panen. Ke depannya setelah panen ini, kami petani akan tanam Salibu lagi. Hasil panen pertama bisa dijadikan sebagai pembelajaran,” ujar Suede, petani Kecamatan Busungbiu.

Petani Buleleng Sukses Terapkan Teknologi Salibu, Tanam Sekali Panen Berkali-kali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News