Antara PWI dan AJI...Ini Tragedi dalam Sejarah Pers di Indonesia

Antara PWI dan AJI...Ini Tragedi dalam Sejarah Pers di Indonesia
Eko "Item" Maryadi (duduk paling kanan) dan Ahmad Taufik (duduk di sebelahnya) bersama tahanan di penjara Salemba, Jakarta. Foto: Dok.AJI.

jpnn.com - PERSIS dua puluh satu tahun lampau. Ada tragedi memilukan dalam sejarah pers di Indonesia. Supaya tak lupa, ini kisahnya…

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

Jumat, 17 Maret 1995. Sore itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jaya Tarman Azzam (pemimpin redaksi Harian Terbit) didampingi sekretarisnya Marah Sakti (pemimpin redaksi majalah Tiras) menggelar jumpa pers. 

Mereka mengumumkan pemecatan 13 wartawan anggota PWI Jaya yang ikut mendirikan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Wisma Sirnagalih, Bogor, Agustus 1994. (Baca: Sejarah Perlawanan Kaum Wartawan

Sehari sebelumnya...

16 Maret 1995. Dua pekan setelah lebaran, AJI menggelar halal-bihalal di Hotel Wisata Internasional, belakang Hotel Indonesia, Jakarta (sekarang Plaza Indonesia).

Meski acara baru dimulai pukul 18.30, selepas Maghrib sejumlah tamu undangan sudah mulai berdatangan di Ruang Rebana lantai 2.

Merujuk buku tamu, yang pertama datang Sekretaris I dan Atase Labour Kedutaan Amerika Serikat Thomas Murphy. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News