Pembuatan Sketsa Wajah Penyiram Novel Tergantung Daya Ingat Saksi
jpnn.com, JAKARTA - Polri terus memeriksa seseorang berinisial E yang menjadi saksi kunci dalam kasus penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.Saksi itu disebut-sebut melihat langsung aksi teror terhadap penyidik senior di KPM tersebut.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pemeriksaan atas saksi kunci itu sebagai upaya memperoleh gambaran tentang wajah penyiram Novel. Namun, Setyo belum bisa memastikan kapan sketsa itu akan tuntas.
"Cepat atau lamanya membuat sketsa wajah itu kan tergantung dari saksi kuncinya bukan dari penyidiknya," ucap dia ketika dikonfirmasi, Jumat (23/6).
Menurut dia, bila saksi kunci mempunyai ingatan yang cukup kuat, pasti pembuatan sketsa wajah pelaku penyiraman akan lebih cepat. "Bila emang punya ingatan tinggi pasti cepet hasilnya keluar, tapi kalau enggak pasti lama," ujarnya.
Setyo menambahkan, ada dua metode untuk menggambarkan sketsa wajah pelaku. Yakni secara manual dan digital.
"Misalnya dia bilang matanya kurang belo, nanti bisa dibikin lagi," sambung dia.
Dia menegaskan, meski saksi kunci ini melihat langsung dan tahu wajah pelaku, bukan berarti bisa cepat juga dalam membuat sketsa wajah. "Intinya kami tidak bisa menentukan sampai kapan sketsa wajah ini akan keluar hasilnya. Karena semua itu tergantung dari saksi kunci sendiri," tukas dia.(elf/JPG)
Polri terus memeriksa seseorang berinisial E yang menjadi saksi kunci dalam kasus penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KPK Beri Peringatan Keras Terhadap Mantan Wakil Ketua DPR Ini
- KPK Minta Imigrasi Mencegah mantan Petinggi Gerindra Ini
- KPK Diminta Buka Penyidikan Baru soal Permainan WTP BPK Lewat Kasua Kementan
- ICW Minta Jokowi Tak Ulangi Kegagalan Pemilihan Pimpinan KPK, Ingatlah Firli dan Lili yang Bobrok
- Anak Buah Diminta Patungan Rp 1 Miliar untuk Biaya Umrah SYL, Begini Ceritanya
- Endus Temuan Food Estate, Auditor BPK Minta Rp12 Miliar dari Kementan agar Tutup Mata