Salam Pramuka, Menpora Butuh Klarifikasi Adhyaksa soal HTI

Salam Pramuka, Menpora Butuh Klarifikasi Adhyaksa soal HTI
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri bersama Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault dalam penutupan Jambore Nasional Pramuka X 2016 di Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (20/8) malam. Foto: dokumen JPNN/M Fathra Nazrul

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menunda pencairan dana bantuan untuk Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Langkah itu menyusul keputusan pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Penundaan itu terkait dengan posisi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault yang disebut-sebut mendukung HTI. Menpora Imam Nahrawi mengatakan, pihaknya akan meminta klarifikasi ke Adhyaksa sebelum pemerintah mengucurkan dana Rp 10 miliar ke Pramuka.

"Tentang statemen Pak Adhyaksa yang saya dengar, saya lihat itu mendukung khilafah, mendukung HTI. Meskipun waktunya itu beberapa waktu yang lalu, tapi tidak mungkin diberikan fasilitas begitu saja sebelum ada klarifikasi lebih lanjut," kata Imam di kompleks Istana Negara, Senin (24/7).

Di satu sisi, Imam memgaku tidak ingin mengorbankan Pramuka secara kelembagaan yang membutuhkan anggaran. Sebab, organisasi kepanduan itu telah berkontribusi dalam membentuk karakter pemuda dan pelajar.

Namun, di sisi lain, Kemenpora melihat ada persoalan terkait posisi Adhyaksa sebagai pemimpin Gerakan Pramuka. Untuk itu, Kemenpora akan segera meminta klarifikasi dari manyan Menpora itu.

"Secepatnya akan kami panggil bersama Menkopolhukam. Kami panggil segera," tambah Imam, sembari berharap ada sikap yang jelas dari Adhyaksa mengenai posisinya tentang HTI.(fat/jpnn)


Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menunda pencairan dana bantuan untuk Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Langkah itu menyusul keputusan


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News