Tanpa Audit Teknologi, Industri Pertahanan Nasional Sulit Maju

Tanpa Audit Teknologi, Industri Pertahanan Nasional Sulit Maju
Helikopter buatan PT Dirgantara Indonesia (DI) tipe EC 725. Foto: Ist Ilustrasi by:

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie mengatakan, peran auditor teknologi sangat penting bagi kemajuan industri pertahanan RI.

Tidak adanya auditor teknologi yang memberi penilaian terhadap kualitas industri pertahanan nasional, adalah penyebab utama terus munculnya polemik terkait alutsista.

"Selama ini masyarakat hanya menerima informasi satu arah soal kemajuan industri pertahanan RI, tanpa memiliki kemampuan untuk memverifikasi kebenarannya. Karena itu, industri pertahanan kita memerlukan adanya auditor teknologi, agar lebih transparan," kata Connie dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (26/4).

Connie mencontohkan, tidak adanya audit teknologi terhadap PT Dirgantara Indonesia, membuat setiap adanya penawaran kerja sama dari produsen alutsista selain Airbus selalu dilihat sebelah mata.

"Tidak adanya audit teknologi, PT DI demi menjaga monopoli Airbus, selalu berlindung di balik wacana adanya upaya asing mematikan BUMN unggulan kita," ujar Connie.

Dia melanjutkan, Airbus sudah bekerja sama dengan PT DI selama 40 tahun. Namun, hingga hari ini kita tidak punya heli buatan Indonesia.

Padalah, Tiongkok yang baru 20 tahun bekerja sama dengan Airbus sudah mendapat transfer teknologi 100 persen. Akhirnya, sekarang Tiongkok sudah bisa memproduksi sendiri helikopter tempur.

"Kenapa PT DI manut saja 40 tahun kerjasama dengan Airbus, cuma menjadi agen penjual Heli. Ini aneh. Bukan ini tujuan didirikannya industri pertahanan RI. Cougar contohnya, ToT (transfer of technology) kita cuma 7 persen. PT DI harus jelas mau spesialisasi kemana, agar optimal. Jangan semua diambil sendiri lalu tak ada yang jadi," tegasnya.

Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie mengatakan, peran auditor teknologi sangat penting bagi kemajuan industri pertahanan RI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News