Kecam Invasi Libya, FUI Demo Kedubes AS

Kecam Invasi Libya, FUI Demo Kedubes AS
DEMO AS - Gabungan beberapa ormas Islam hari ini, Jum"at 1 April 2011 mengadakan aksi di depan Kedubes AS. Ratusan massa ormas yang terdiri dari semua golongan usia bersama-sama menyerukan agar Amerika menghentikan invasi ke Libya. Selain Libya, ormas Islam juga menyerukan untuk mempercepat pembubaran Ahmadiyah serta mengutuk tindakan salah seorang pendeta di Amerika yang membakar Al Qur"an. Foto : Arundono/JPNN
JAKARTA - Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) menggelar aksi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (1/4). Demonstrasi ini menuntut AS menghentikan invasi ke Libya dan mengecam intervensi negara adidaya itu atas persoalan Ahamdiyah di Indonesia.

Menurut Koordinator Aksi, Munarman, kehadiran FUI di depan Kedubes AS memprotes kebijakan politik pemerintah AS yang memberlakukan politik standar ganda terhadap negeri-negeri Islam. "Ketika berbicara persoalan Ahmadiyah, mereka teriak-teriak antikekerasan, tetapi di Libya menggunakan kekuatan Militer," katanya.

Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. 400 personel dikerahkan dari gabungan dari Polsek Gambir, Polres Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya, termasuk dua buah mobil barracuda, dan sebuah mobil kawat berduri untuk menghalau pengunjuk rasa. "Ini dilakukan untuk menghindarkan hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Wakapolsek Gambir, Komisaris Polisi Handini yang ikut memantau jalannya aksi demonstrasi.

Demonstrasi dimulai dari Bundaraan HI dan longmarch ke Kedubes AS. Selain dihadiri Sekjen FUI, Muhammad Al Khaththath, aksi ini juga dihadiri tokoh gerakan Islam lain, diantaranya Ketua FPI Habib Rizieq Syihab dan Ketua GARIS H.Chep Hermawan. (awa/jpnn)


Berita Selanjutnya:
Presiden Myanmar Dilantik

JAKARTA - Ratusan massa yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) menggelar aksi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jalan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News