KNKT : Pilot Sukhoi Abaikan Peringatan
Hasil Investigasi Tragedi Kecelakaan di Gunung Salak
Selasa, 18 Desember 2012 – 12:26 WIB
JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan hasil investigasi kecelakaan pesawat Sukhoi RRJ-95B registrasi 97004, atau yang selama ini disebut Pesawat Sukhoi Superjet 100, di Gunung Salak, 9 Mei 2012 lalu di Gunung Salak, Bogor. Hasil investigasi komite yang dipimpin Tatang Kurniadi itu menyimpulkan bahwa kecelakaan pesawat buatan Rusia itu disebabkan human error. Menurutnya, 38 detik sebelum terjadi benturan antara pesawat dengan tebing Gunung Salak, sistem peringatan (TAWS) telah berbunyi bahwa di depan ada tebing, sehingga meminta pilot untuk menghindar permukaan. "Namun pilot mematikan peringatan tersebut, karena berasumsi database yang bermasalah," katanya yang mengungkap hasil simulasi yang dilakukan KNKT juga menunjukkan benturan sebenarnya dapat dihindari dari peringatan sistem yang ada.
Tatang mengatakan, hasil investigasi menunjukkan pilot pesawat tidak menyadari kondisi lingkungan yang ada dan mengabaikan peringatan dari sistem pada pesawat.
"Dari 475 parameter yang kita download dari black box, menunjukkan bahwa tidak ditemukan ada kerusakan pada sistem pesawat," katanya dalam konferensi pers laporan hasil akhir investigasi kecelakaan pesawat Sukhoi di Jakarta, Selasa (18/12).
Baca Juga:
JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan hasil investigasi kecelakaan pesawat Sukhoi RRJ-95B registrasi 97004, atau
BERITA TERKAIT
- Polda Banten Ungkap Kasus Perburuan Badak di Taman Nasional Ujung Kulon
- Imigrasi Batam Sudah Terbitkan 27.820 Paspor pada Triwulan Satu 2024
- Pj Gubernur NTB Mangkir Dipanggil Bawaslu, Pengamat: Pejabat Seharusnya Memberi Contoh
- Tekan Angka Perkawinan Anak, Waka MPR Lestari Moerdijat Mengajak Semua Pihak Terlibat
- Akademisi Minta Prabowo Membentuk Kementerian Urusan Papua
- Pemerintah Putuskan HAP Jagung Naik Menjadi Rp 5.000