BNPT Kembali Ingatkan Potensi ISIS di Kantong Teroris

BNPT Kembali Ingatkan Potensi ISIS di Kantong Teroris
BNPT Kembali Ingatkan Potensi ISIS di Kantong Teroris

jpnn.com - KENDARI - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol (Purn) Ansyaad Mbai mengatakan, jaringan organisasi radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) berpotensi tumbuh di Indonesia, khususnya di kantong-kantong basis teroris. Karenanya, BNPT meminta seluruh elemen bangsa mewaspadai kehadiran organisasi berideologi radikal terebut.

"Tidak satu pun negara, agama atau komunitas di muka bumi ini yang menghendaki kehadiran kelompok untuk melakukan perusakan maupun pembunuhan," katanya Ansyaad saat berbicara pada kuliah umum di kampus STAIN Sultan Qaiumuddin Kendari, Senin (1/9).

Ansyaad menuturkan, upaya pencegahan eksistensi aliran radikal tidak cukup hanya mengandalkan BNPT. Namun, kata dia, harus melibatkan pihak-pihak strategis, antara lain, organisasi kemasyarakatan, ulama, tokoh agama termasuk perguruan tinggi.

"BNPT sudah menjalin kemitraan dengan sejumlah perguruan tinggi, lebih khusus lagi dengan perguruan tinggi Islam di Indonesia," kata Ansyaad.

Sepak terjang ISIS menimbulkan saling tuding antara negara-negara di timur tengah sebagai sponsor penganut tindakan sadis itu. Padahal, organisasi ISIS eksis dengan kemampuan sendiri setelah memiliki persenjataan dan menguasai ladang minyak untuk memodali pergerakan mereka.

"Irak tuding negara Arab berada di belakang ISIS. Ada pula yang menuding barat berada di belakang ISIS. Semua hanya asumsi tanpa dasar kuat," kata Ansyaad. 

Kapolda Sultra Brigjen Pol Arkian Lubis mengatakan pihak kepolisian terus bekerja keras mendeteksi keberadaan oknum yang merongrong kenyamanan dan keamanan masyarakat. "Wajar antek-antek radikal dendam atau pun menjadikan polisi sebagai target karena di mata mereka kepolisian menghalangi misi organisasi tersebut," kata Kapolda Sultra. (ant/rr/mas)

KENDARI - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irjen Pol (Purn) Ansyaad Mbai mengatakan, jaringan organisasi radikal Islamic State


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News