Publik Butuh TV tanpa Maksiat

Publik Butuh TV tanpa Maksiat
Publik Butuh TV tanpa Maksiat

SOLO - Majelis Tafsir Alquran (MTA) melakukan terobosan di bidang penyiaran dengan me-launching TV satelit MTA TV. Diharapkan, TV satelit itu dapat memperkuat syiar Islam di tanah air.
 
Hadir dalam launching kemarin (10/1) Menteri BUMN Dahlan Iskan, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya, sejumlah ulama, dan perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo.

"Saya ikut senang dengan peluncuran MTA TV ini. Bahkan, saudara saya warga MTA di Medan, Jakarta, dan Surabaya sujud syukur dengan adanya launching MTA TV ini," terang Dahlan di gedung pusat MTA di Jalan Ronggowarsito, Solo, kemarin.
 
Menurut Dahlan, MTA TV harus bermanfaat bagi umat. Selama ini tidak ada stasiun televisi yang memiliki penggemar fanatik. Publik lebih memilih tayangan yang disukai. Karena itu, Dahlan berharap pengelola MTA TV dapat menyajikan tayangan yang menarik dan tidak melanggar syariat.
 
Dahlan mencontohkan DAAI TV yang dikelola Yayasan Buddha Tzu Chi. Menurut dia, materi siarannya cukup berkualitas.

"Saya harus objektif. Menurut saya, DAAI TV yang terbaik dalam penyampaian materi agama, meskipun bukan TV Islam. Silakan dilihat sebagai pembanding," bebernya.
 
Ustad Ahmad Sukina, pimpinan pusat MTA, mengungkapkan keprihatinannya terkait tayangan televisi yang semakin merusak moral. Karena itu, materi dakwah yang disiarkan TV satelit tersebut dapat mencerdaskan umat Islam. "MTA TV akan berisi dakwah Islam," ungkapnya.
 
Selain itu, MTA TV tidak sekadar mencari profit. Artinya, tidak semua iklan komersial bisa masuk. Selain itu, cara dakwah MTA tidak mengenal tarif atau biaya walaupun biaya operasional penyiaran tidak murah.
 
"Untuk kepentingan dakwah, MTA tidak kenal "amplop"," tegasnya. Sukina menambahkan, tujuan dakwah melalui berbagai media hanya untuk meluruskan tauhid.
 
Direktur Teknis MTA TV Sutikno mengatakan, siaran dapat dinikmati melalui parabola pada saluran 3920 Simbol Rate 3000. Sementara itu, siaran akan berlangsung 18 jam dari pukul 09.00 hingga 00.00.

"Kita akan segera siapkan televisi terrestrial (sistem penyiaran televisi yang tidak melibatkan transmisi satelit, Red) agar masyarakat yang tidak memiliki parabola bisa menikmati," ucapnya. (din/wa/c10/kim)


SOLO - Majelis Tafsir Alquran (MTA) melakukan terobosan di bidang penyiaran dengan me-launching TV satelit MTA TV. Diharapkan, TV satelit itu dapat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News