Gagal Bujuk Ibu Stres, Wali Kota Malah Kejedot Kayu

Gagal Bujuk Ibu Stres, Wali Kota Malah Kejedot Kayu
Wali Kota Mas'ud Yunus. FOTO: JAWA POS

MOJOKERTO - Wali Kota Mas'ud Yunus ikut prihatin terhadap nasib Shintia, pelajar kelas X SMK Negeri I Kota Mojokerto yang harus membagi waktu antara sekolah dan bekerja. Kemarin siang (31/3) orang nomor satu di Pemkot Mojokerto itu mendatangi tempat tinggal Shintia di kawasan Balongsari, Mojokerto.

Di rumah kontrakan tidak layak huni tersebut, Shintia tinggal bersama ibunya, Maimunawati, yang terkena depresi berat setelah ditinggal suaminya. ''Melalui BAZ (Badan Amil Zakat) Kota Mojokerto, kami akan beri bantuan secara rutin hingga Shintia lulus sekolah,'' tutur Mas'ud.

Bantuan senilai Rp 200 ribu itu bakal diberi secara tunai setiap bulan. Bantuan tersebut diharapkan dapat menyokong kebutuhan hidup pelajar SMK jurusan teknik komputer dan jaringan (TKJ) itu. ''Soal sekolah, tentu tidak perlu dipikirkan. Semua sudah gratis,'' ujar Mas'ud.

Selain memberi bantuan, Mas'ud menawarkan agar Shintia dan ibunya pindah ke lingkungan pondok sosial (liponsos) di kawasan Balongrawe. Ibu Shintia yang kini depresi berat juga akan segera dibawa berobat. 

Namun, petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto yang ikut mendampingi Mas'ud kemarin gagal membujuk Maimunawati untuk dibawa berobat. ''Kami masih berusaha membujuknya agar mau berobat,'' ungkap Mas'ud.

Setelah sekitar 30 menit berada di rumah reyot tersebut, Mas'ud akhirnya pamit. Saat itu tiba-tiba kepala Mas'ud terbentur kayu penyangga rumah yang sudah lapuk. Dia pun menyerahkan sumbangan di dalam map yang diberikan langsung kepada Shintia.

Sementara itu, Komunitas Taman Baca ikut menggalang dana bagi Shintia. Mereka sudah mendapat rumah kontrakan yang cukup layak di Perumahan Meri, Magersari. ''Secepatnya kami ajak pindah,'' ucap Vera Prayuwati dari Komunitas Taman Baca.

Saat ini Vera dan teman-teman komunitas masih melengkapi kebutuhan rumah bagi Shintia dan sang ibu. ''Masih belum ada pompa air dan kipas angin. Itu yang akan kami penuhi dulu,'' katanya.

Meski masih belia, Shintia sudah menanggung beban berat. Dia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat ibunya yang menderita depresi berat. Mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan berdinding bambu di gang kecil. (ron/abi/dwi/mas)


MOJOKERTO - Wali Kota Mas'ud Yunus ikut prihatin terhadap nasib Shintia, pelajar kelas X SMK Negeri I Kota Mojokerto yang harus membagi waktu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News