Dulu Di-Bully Habis-habisan, Sekarang Tenar dan Kaya

Dulu Di-Bully Habis-habisan, Sekarang Tenar dan Kaya
Zac Efron. Foto: www.mtv.com

jpnn.com - Roda kehidupan memang selalu berputar. Para selebriti yang Anda lihat bersinar, cantik, tampan dan kaya belum tentu memiliki masa kecil yang membahagiakan. Dulunya mereka menjadi korban bully sebelum akhirnya menikmati kesuksesan saat ini

Untuk menjadi seperti sekarang mereka harus bekerja sangat keras. Terus memperbaiki kemampuan dan kualitas diri. Bagaimana kisah para selebriti yang mampu melewati fase tersebut? (People/Dolly/TheRichest/fam/c4/jan/flo/jpnn)

Demi Lovato
''Orang-orang menulis petisi kebencian buatku dan menyebarkannya agar dapat tanda tangan. Mereka membikin pesta yang menjelek-jelekkan CD demoku. Mereka datang ke rumahku, berdiri di seberang jalan dan berteriak. Aku melewati itu semua. Dan kalian tahu, kalian tidak pernah bisa menghancurkanku. Aku telah bangkit dan berdiri lebih tinggi daripada kalian. ''

Taylor Swift
''Mereka yang mem-bully aku datang memakai kaus dengan namaku dan memintaku menandatangani CD (albumku). Rasanya campur aduk. Hal itu membuatku berpikir, mereka tidak ingat pernah jahat kepadaku, padahal aku harus mati-matian melupakannya. Sungguh, kalau aku tidak nelangsa sepulang sekolah setiap hari, mungkin aku tidak tergerak untuk menulis lagu. Aku mungkin harus berterima kasih kepada mereka.''

Zac Efron
"'Aku bukan cowok ganteng saat sekolah. Aku adalah si cupu. Aku tertarik kepada teater musikal yang menurut mereka enggak keren banget. Banyak cowok seumuranku yang bertinggi 183 cm dan berbadan kekar, sedangkan aku cuma cowok 17 tahun yang aneh -kerempeng dan canggung. Aku telat mengalami pubertas.''

Tom Cruise
''Saat kecil aku sering berpindah. Setiap masuk sekolah aku tidak punya teman untuk berbagi atau kumpul-kumpul. Aku bukan anak populer atau berbadan besar. Tetapi, aku tahu harus memberikan pelajaran kepada mereka yang memukulku tanpa alasan.''

Ayu Gani
''Saat SMP di Solo, saya menjadi sasaran bully. Satu sekolah tidak ada yang ingin menjadi teman. Kadang, ketika saya lewat, sering disebut kecoak atau tempat sampah. Saya merasa kesepian. Saya ingin bilang kepada mereka, jangan pernah bully seseorang. Itu judgemental. Jangan pernah menilai seseorang jika tidak tahu tentang orang itu. Mereka tidak akan pernah tahu korban bully nanti menjadi apa.''

Reza Rahardian

''Bully sedikit membuat saya lebih tertutup. (Bully) itu menjadi dorongan, menjadi motor yang kuat. Saya bisa berdiri tegap dan menunjukkan apa yang dulu elo semua lakuin itu enggak ada artinya buat gue sekarang. Tapi, saya tetap menjaga agar tidak menjadi arogan. Yang ingin saya katakan kepada mereka, lihat saya sekarang dan lihat diri kalian sekarang.''

Tulus
''Saya sering disebut gajah, kerbau, beruang, pokoknya yang bulet-bulet. Dulu saya memang besar, sekarang juga sih. Saya kesal dan menceritakan kepada orang tua. Beruntung, keluarga mendukung. Ledekan itu memang terbawa sampai dewasa. Setelah dicari tahu, gajah itu ternyata punya banyak positifnya.''



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News