Cetak Muslimpreneur, Program Kampus Bisnis Umar Usman Layak Diperhitungkan
jpnn.com, JAKARTA - Setelah 10 tahun berkiprah, Kampus Bisnis Umar Usman telah memberikan sumbangsih besar bagi peningkatan jumlah muslimpreneur di Indonesia melalui One Year Program (Kuliah satu tahun menjadi pengusaha) dengan kurikulum terbaik dan aplikatif.
Ippho Santosa sebagai inisiator Kampus Umar Usman menyampaikan capaian tersebut masih jauh dari kesempurnaan. Namun, mereka berjuang sungguh-sungguh di sini menghadirkan pengusaha muslim.
"Kami cek di mana-mana, angka muslim yang menjadi pengusaha itu sedikit, padahal di Indonesia adalah mayoritas," kata Ippho Santosa dalam keterangannya, Senin (28/11).
Dia melanjutkan kalau berbicara proporsional, seharusnya pengusaha di Indonesia itu mayoritas adalah muslim. Dalam satu dekade ini pun, Kampus Bisnis Umar Usman telah meluluskan sekitar 900 peserta didik.
"Mereka telah mendapatkan praktik, pembelajaran, dan pembekalan komprehensif untuk menjadi muslimpreneur," ujarnya.
Lily Zulaeha, Direktur Kampus Bisnis Umar Usman mengungkapkan Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi pada 2030 mendatang. Saat itu jumlah penduduk berusia produktif akan lebih banyak daripada usia nonproduktif.
Lily Zulaeha menambahkan Umar Usman sebagai lembaga pendidikan nonformal yang berfokus untuk melahirkan pengusaha berkarakter, mengambil peran sebagai wadah bagi para pemuda untuk berproses menjadi seorang pengusaha.
"Hal ini kami lakukan untuk mempersiapkan para pemuda agar lebih siap menghadapi persaingan di masa mendatang," terangnya.
Program keren Kampus Bisnis Umar Usman mencetak muslimpreneur layak diperhitungkan.
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar