Menteri BUMN era Soeharto: Pemikiran Saya Sama dengan Kiai Ma'ruf Amin

Menteri BUMN era Soeharto: Pemikiran Saya Sama dengan Kiai Ma'ruf Amin
Menteri BUMN era Soeharto, Tanri Abeng berdiskusi bersama Calon Wakil Presiden nomor urut satu KH Ma'ruf Amin di kediaman, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Selasa (12/2). Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada era Soeharto, Tanri Abeng menemui calon wakil presiden nomor urut satu KH Ma'ruf Amin di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).

Dalam kunjungannya ini, pria kelahiran Selayar Sulsel berusia 76 tahun itu berdiskusi tentang isu ekonomi dan melihat gagasan Ma'ruf memiliki kesamaan.

Menteri pertama BUMN ini melihat, ekonomi dan usaha negara sudah banyak kemajuan. Namun, Tanri mengharapkan pembangunan harus diteruskan.

"Kebetulan peranan Badan Usaha Milik Negara sebagai pelaku ekonomi, itu luar biasa. Saya yang mendirikan 21 tahun lalu saat krisis. Sekarang BUMN kita betul-betul sudah menjadi pendorong ekonomi di seluruh sektor," kata Tanri.

Meski demikian, Tanri mengatakan, pembangunan ekonomi harus dilakukan merata agar tidak terjadi kesenjangan. Dia sendiri sudah memiliki konsep yang dituliskan lima tahun yang lalu bernama Badan Usaha Milik Rakyat.

(Baca dong: Ma'ruf Amin Diminta Serius Garap Suara di Jawa Barat)

"Ini adalah koorporatisasi dari usaha-usaha kecil menengah dan koperasi, dan berskala. Dan di dalam pengembangan itu, dia bisa bekerja berskala besar. Dan salah satu usaha besar itu, BUMN itu sendiri. Kalau dia berkolaborasi dan bekerja sama, maka dua-duanya diuntungkan," kata dia.

Dia menjelaskan, konsep ini membuat usaha besar mendapatkan barang baku murah dan berkualitas. Sedangkan usaha kecil dan menengah, memperoleh pasar dan dorongan dari industri yang besar.

Ma'ruf mengaku banyak berdiskusi tentang bagaimana Indonesia di masa depan dan apa yang sudah dimiliki saat ini dengan Tanri Abeng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News