Sejumlah Perawat di Filipina Mengancam Mundur Saat Kasus Varian Delta Terus Meningkat

Sejumlah Perawat di Filipina Mengancam Mundur Saat Kasus Varian Delta Terus Meningkat
Meningkatnya kasus COVID-19 di Filipina membuat beberapa gereja dan kapel dijadikan ruang untuk merawat pasien. (Reuters: Eloisa Lopez)

Angka ini 20 persen lebih tinggi dari pekan sebelumnya.

Total angka sejak pandemi dimulai sudah mencapai hampir 2 juta kasus, dengan kematian lebih dari 33 ribu orang.

Filipina mendekati 'garis merah'

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus varian Delta sekarang ini membuat rumah sakit dan berbagai fasilitas kesehatan di kawasan negara-negara di Pasifik Barat kewalahan.

"Di beberapa tempat, kenaikan kasus sudah menekan sistem kesehatan ke garis yang kami anggap berbahaya yang disebut 'garis merah"," kata Direktur Regional WHO Takeshi Kasai.

"Garis merah itu berarti jumlah kasus kritis melebihi kapasitas ICU dan rumah sakit tidak lagi bisa melayani mereka yang membutuhkan."

Dr Kasai memperingatkan pemerintah Filipina untuk mengambil langkah agar bahwa baik rumah sakit dan pekerja kesehatan mendapat dukungan yang diperlukan supaya terus bisa melayani pasien.

"Yang penting bukan saja kepastian [ketersediaan] tempat tidur, tapi juga dukungan terhadap para dokter dan perawat yang sudah bekerja keras," katanya.

Menurut Dr Kasai, pandemi ini sudah memengaruhi seluruh lapisan masyarakat di mana pun, tapi bagi para pekerja kesehatan dampaknya lebih besar lagi.

Peningkatan kasus COVID varian Delta di kawasan padat penduduk di Filipina dan perpindahan perawat dalam jumlah besar untuk bekerja di luar negeri membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkhawatirkan keadaan di sana

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News