Film tentang Nabi Muhammad, Sutradara Sadar Pancing Polemik

Film tentang Nabi Muhammad, Sutradara Sadar Pancing Polemik
Film tentang Nabi Muhammad, Sutradara Sadar Pancing Polemik

jpnn.com - TIDAK mudah bagi sutradara Majid Majidi menggarap film tentang Nabi Muhammad.  Sebab, memang cukup kompleks permasalahan untuk bisa menggarap film tentang orang yang disebut dramawan Irlandia termashyur George Bernard Shaw sebagai "orang paling agung di muka Bumi", itu. Pembuat film sudah siap menghadapi polemik yang mungkin timbul.

Rumitnya proyek tersebut terlihat sejak proses pembuatan. Sutradara Majid Majidi membutuhkan waktu hingga tujuh tahun. Untuk syutingnya, sebagian besar lokasinya berada di Iran. Majid pun membangun setting yang bisa menggambarkan Makkah pada abad ke-6 secara detail.

Sejumlah persoalan kultur dan sosial juga membayangi. Contohnya, adegan ketika Raja Abrahah hendak menyerang Makkah dengan pasukan gajah. Rencananya, syuting serangan tersebut dilakukan di India. Namun, itu dibatalkan karena perkembangan sosial-religi di negara tersebut.

Meski demikian, film itu sudah jadi. Majid berusaha sebaik mungkin menggambarkan kehidupan orang paling mulia dalam Islam tersebut. Dia pun mengaku siap menghadapi kontroversi yang mungkin timbul.

"Mungkin dua versi terakhir dari trilogi film ini yang semakin banyak diperdebatkan," katanya. Sebab, dalam seri pertama, Muhammad masih belum diangkat menjadi Rasul. Tidak banyak terjadi perdebatan soal riwayat masa kecil tokoh bergelar Al-Amin itu.

Tetapi, seri kedua dan ketiga lah yang diperkirakan Majid bisa memancing polemik yang besar. "Begitu diangkat menjadi Rasul, bahkan dialog singkat saja bisa dipolemikkan," ucapnya.

Meski demikian, dia menyatakan bahwa dialog-dialog dan semua adegan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.

"Mungkin muncul protes dari Arab Saudi. Tapi, sejumlah negara-negara Islam lainnya seperti Turki, Indonesia, dan Malaysia sudah menunggu-nunggu film ini," tuturnya.

TIDAK mudah bagi sutradara Majid Majidi menggarap film tentang Nabi Muhammad.  Sebab, memang cukup kompleks permasalahan untuk bisa menggarap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News