Hamdalah, Indonesia Punya Konsulat di Palestina

Hamdalah, Indonesia Punya Konsulat di Palestina
Menlu Retno Marsudi bersama Konsul Kehormatan RI di Palestina, Maha Abu-Shusheh (kanan) dan Menlu Palestina Dr. Riyad al-Maliki di KBRI Amman, Yordania, Minggu (13/3). Foto: setkab.go.id

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi telah melantik Maha Abu-Shusheh,  sebagai Konsul Kehormatan RI yang pertama untuk Palestina, Minggu (13/3) di Amman, Yordania. Pelantikan Abou yang akan berkedudukan di Ramallah, Palestina, merupakan bukti komitmen Pemerintah RI dalam meperjuangkan kemerdekaan negeri yang kini dalam pendudukan Israel itu.

Menlu RI Retno Marsudi saat berpidato dalam pelantikan Abou sekaligus peresmian kantor Konsulat Kehormatan di Ramallah menyatakan, dukungan Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina tidak pernah padam. “Dan pada hari ini kita maju satu langkah lagi dengan pelantikan Konsul Kehormatan RI di Ramallah” ujar Retno sebagaimana dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Senin (14/3).

Sedianya Menlu Retno akan melantik Abou di Ramallah. Namun, pemerintah Israel tidak memberikan izin over flight bagi helikopter yang ditumpangi Menlu Retno untuk masuk ke Ramallah.

Konsul Kehormatan RI di Ramallah merupakan konsul kehormatan pertama di antara 41 kedutaan besar dan konsul asing di kota yang terletak di Tepi Barat Palestina itu. Sedangkan Konsul Kehormatan asing di Palestina lainnya saat ini berada di Bethlehem, Israel.

Meski demikian, keputusan Pemerintah RI melantik Abou sebagai konsul kehormatan tetap mendapat apresiasi. Anggota Komisi I DPR yang membidangi urusna luar negeri, Sukamta mengatakan, setelah 10 tahun diwacanakan, akhirnya Konsulat RI di Palestina akhirnya bisa diresmikan.

"Saya sangat mengapresiasi atas dibukanya Konsulat Kehormatan Indonesia untuk Palestina. Perjuangan RI mendukung kemerdekaan Palestina selangkah lagi lebih maju. Ini adalah kebanggaan tersendiri karena merupakan langkah nyata dukungan RI untuk Palestina," ujar Sukamta melalui rilisnya ke media.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjelaskan, ide pembentukan konsulat kehormatan ini telah diwacanakan 10 tahun silam. Bahkan pada awal hingga pertengahan tahun 2014, ujarnya, sudah ramai diberitakan di media bahwa Indonesia akan membuka konsulat kehormatan di Ramallah.

"Saat itu delegasi Komisi I juga melakukan kunjungan ke sana untuk mengambil langkah-langkah konkret. Sejak dilantik, Menlu RI Ibu Retno Marsudi juga komitmen untuk melanjutkan perjuangan Indonesia ini. Alhamdulillah pada awal 2016 ini baru bisa terlaksana," imbuhnya.(fas/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News