Walhi Ragukan Manfaat Pertemuan GMEF
Indonesia Disebut Sebatas jadi EO
Jumat, 19 Februari 2010 – 21:08 WIB
JAKARTA - Kritik keras dilontarkan oleh lembaga Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), terkait dengan diadakannya rangkaian kegiatan Governing Council Special Session XI/Global Ministerial Environment Forum (GCSS XI/GMEF), atau Sesi Khusus ke-11 Dewan Pemerintahan Forum Global Kementerian Lingkungan Hidup (LH), di Bali, sepanjang 21-26 Februari 2010 mendatang. Pihak Walhi pesimis pertemuan tersebut bisa menghasilkan serta menguntungkan bagi Indonesia. Dalam hal ini, kata Teguh pula, Walhi menangkap bahwa di pertemuan itu Indonesia antara lain akan membawa isu kelautan, sementara Bali akan mendeklarasikan sebagai Provinsi Iklim. Sementara hal-hal lain tidak tampak. "Hari ini kami melihat (dalam) pertemuan GMEF itu, Indonesia hanya sebatas event organiser (EO) dan tidak (ikut) sampai subtansi. Sayang sekali jika hanya dijadikan EO, dan tidak mendapatkan ruang untuk melakukan intervensi atas penyelamatan LH, terutama perubahan iklim," jelasnya.
Di satu sisi, kata Kepala Departemen Advokasi dan Jaringan Walhi, M Teguh Surya, pertemuan itu bisa saja strategis, karena Indonesia menjadi tuan rumah. Namun dalam pandangan Walhi pula, justru apa yang dipersiapkan Indonesia (sejauh ini) tidaklah terlihat strategis. "Kami tidak melihat adanya proses konsultasi yang cukup massif yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, dalam ini Kementerian LH (terhadap itu)," ujar Teguh di markasnya, kawasan Mampang, Jumat (19/2).
Dikatakan Teguh, terkait isu LH dalam momen yang dihadiri lebih dari 100 negara itu, Indonesia (sebenarnya) berposisi sebagai negara yang paling rentan atas dampak perubahan iklim, sekaligus (sebagai) negara yang paling rusak SDA maupun LH-nya. "Seharusnya pemerintah Indonesia melakukan negosiasi kepada negara lain, untuk (membantu) mengurangi proses perusakan LH di Indonesia," tandasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Kritik keras dilontarkan oleh lembaga Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), terkait dengan diadakannya rangkaian kegiatan Governing
BERITA TERKAIT
- Partisipasi Festival Islam Kepulauan di Belanda, Kemenag Ulas Peran Penghulu di Era Modern
- Atasi Berbagai Tantangan Isu-isu Keberlanjutan Fungsi Lingkungan, RPP jadi Terobosan & Inovasi KLHK
- Bertemu Kepala Eksekutif Makau, Menaker Ida Bahas Penguatan Kerja Sama Ketenagakerjaan
- KPK Perlu Dalami Peran Samsudin Abdul Kadir di Kasus Jual Beli Jabatan Pemprov Malut
- Ikut Lestarikan Budaya, PermataBank Dukung Perayaan Adeging Mangkunegaran-267
- Soroti Kasus Korupsi Timah, PB Mathla’ul Anwar: Terlalu Banyak Mudarat